Part 34 : Mantan Pacar

4.7K 262 7
                                    

Happy Reading, 😘😘
.
.
.
.

Pagi harinya aku masih tetap menyueki Aldo.
Anehnya Aldo tetap diam tanpa membujukku.

Aku meletakkan sarapan kami di atas meja.
Kami makan tanpa berbicara. Hanya suara dentingan sendok dan piring yang bertubrukkan.

Hari ini jadwalku memeriksa kandungan.
Tanpa di temani Aldo sepertinya.

"Aku hari ini ke rumah sakit.  Periksa kandungan." Ucapku padanya.

Aldo hanya bergumam sambil mengunyah makanannya.
Aku menunggu Aldo berbicara hingga dia menelan makanannya. Namun hasilnya nihil!!  Dia sama sekali tak berbicara.

"Kok diam aja sih kamu?" Tanyaku kesal.

"Lagi males ngomong"

"Sama istri sendiri aja malas ngomong. Tega kamu, Mas!"

Aldo menatapku ketika ku bangkit dari kursi untuk ke kamar.

"Mau kemana? Aku minta maaf!" Ucap Aldo sambil mengejarku.

"Bumil satu ini sensian banget sih."

Aku berhenti mendengar penuturannya.
Berbalik ke arahnya.

"Lo ngatain gue?!"

"Nah kan..  Kasar deh cakapnya. Iyaiya maaf.  Aku salah udah diamin kamu. Aku ada masalah di kantor."

Aku mendengus.
Tak percaya ucapannya.

Aku kembali berjalan menghiraukan Aldo.
Lebih baik aku menenangkan diri.

"Aulia.. " Panggil Aldo ketika kami sampai di kamar.

"Hari ini aku maunya gak kerja.  Tapi urusan kantor gak bisa di tinggalin."

Aku membuka bajuku untuk mengganti pakaian.
Aldo mendekat dan memegang pundakku.

"Ck..  Ada apa pegang-pegang?!!"

"Kamu ganti baju di depan aku,  Mau ngegoda ya??? Kamu meskipun hamil gini tetap menggoda banget lohh.. " Suara Aldo sedikit parau.

Aku menepis tangan Aldo yang berhasil lolos memegang kedua gunung kembarku yang berada di balik bra merahku.

"Tangannya jangan lasak. Kalau kamu mau kerja ya udah kerja gih..  Aku konsultasinya sendirian aja."

"Ajak mommy aja ya?" Tawar Aldo.

Aku menggeleng kuat. 
Aku tidak ingin merepotkan mertua baikku itu. Sudah banyak aku merepotkannya di awal kehamilanku.

Aldo memelukku dari belakang. Mengelus lembut perut buncitku.
Perlahan dia memutarkan tubuhku menghadapnya.

Aldo menyentuh pipiku, wajahnya tersenyum manis.

Dia berjongkok mensejajari wajahnya dengan perutku.

"Hai..  Anak-anaknya ayah. Baik-baik aja kan?  Gak nakal kan?  Jangan nyusahin bunda ya. Ayah minta maaf gak bisa nemenin kalian konsultasi."

Aku terharu.

Aku mengusap rambut Aldo. Tersenyum ke arahnya.

"We love you,  Daddy!" Ujarku.

Aldo bangkit dan memelukku. Pelukan kami sedikit terhalang oleh perut buncitku. Tapi tidak mengurangi rasa sayang dari pelukan Aldo.

"Daddy too."

"Jangan ganti baju sembarangan. Kamu gak tau kapan harimau akan memakan mangsanya." Lanjutnya sambil melepaskan pelukan kami.

You See,  I'm Feel (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang