You See, I'm Feel (√)

Part 29 : Nasib buruk (2)

Happy Reading!!  😘😘

.
.

Tubuhku semakin lemah.  Percakapan yang ku dengar membuatku was-was. 

Aku membuka mataku perlahan.
Kaki dan tanganku di ikat dengan tali. 
Mataku melirik ke seluruh ruangan.
Gelap. Dan terasa lembab.

Sesuatu mengalir dari sela-sela kakiku.
Dengan lemas ku melihatnya.

Jantungku semakin berpacu.

"To-toloongg!! " teriakku sekuat tenaga.

"Aku mohon.  Tolong bayiku!"

Aku semakin menangis.
Cairan merah itu semakin deras mengalir di antara kedua kakiku.

"To-tolong.. " ucapku lemah.

Aku semakin gemetar.  Tak ada orang yang datang menghampiriku.

'Aldo..  Aku mohon.  Tolong aku.' doaku dalam hati.

Tiba-tiba pintu terbuka dengan kuat.

"Berisik banget si lo. Sakit kuping gue!!"

Aku melongo.
Aku melihat sekeliling.  Tak ada yang menarik. Aku seperti di dalam bangunan tak terpakai.  Aku kembali menatap pemilik suara itu.

"Sari..  Tolong lepasin tali ini.  Bayi aku..  Aku mohon" ucapku memelas.  Air mata tak hentinya membasahi kedua pipiku.

"Lo minta bantuan gue?"

"Ini ulah kamu?" tanyaku

"Gak sepenuhnya.  Gue cuman ikutin seseorang aja."

"Ap-apa maksud kamu?"

Seseorang yang Sari maksud masuk dengan lesu.
Aku semakin membeku.
Menatap wajahnya semakin membuatku hancur dan tak berdaya.

"Gue sama Vendra yang rencanain ini.  Ada masalah sama lo?"

Aku menatap Vendra masih dengan ketidakpercayaan atas semua ini.

"Ken.. Kenapa..?"

Sari menghampiriku mencengkram pipiku kuat. Kuku panjangnya begitu menusuk kulitku.

"Lo tanya kenapa?  Heii,  Gue sama Aldo itu sepupu tiri.  Gue duluan yang dekat sama Aldo.  Lo gak ada apa-apanya! Jadi lo gak berhak ngerebut dia dari gue!!" Sari berteriak tepat di mukaku.

Aku tak tahu harus bagaimana.

"Sar..  Lo keluar dulu.  Gue mau ngomong sama Aulia." Ucap Vendra.

Sari melepaskan cengkramannya dengan paksa dan kuat.
Dia berjalan meninggalkan aku dan Vendra.

Vendra menatapku sendu.
Menghampiriku dan mengelus pipiku.

"Aku mencintaimu, Aulia"

Aku menggeleng kuat.  Ini gak benar.
Dia sudah menikah.