Warning 18+ !!
Bijaklah dalam membaca. Please , aku gak tanggungjawab 😂😂
.
.
.Sudah 1 bulan yang lalu pernikahan kami di langsungkan, dan semua masih biasa saja.
Aku tinggal di penthouse Aldo. Keluargaku sudah pulang 3 hari setelah pernikahan kami, baju-baju juga banyak dari Aldo, kecuali daleman. Sstt diam-diam saja. Dalemanku semua bergambar lucu. Beda yang ku beli kemarin ketika bersama Aldo.
'Yang polos aja'
'Itu tukar, jangan yang bergambar'
'Warna merah aja cantik'Aku cukup malu saat itu. Kenapa dia mengurusi urusan dalamanku? Padahal saat itu kami belum menikah.
Pagi ini kami bertengkar hanya karena urusan celana dalam.
Aku meletakkan punyaku di lemariku dan miliknya di lemarinya.
Masalahnya apa? Bukankah agar tidak sulit mencari?
Aku menyiapkan sarapan sambil mendengar celotehan Aldo yang tak ada siapnya sejak subuh tadi.
"Yang.. "
"Apoo?" Jawabku malas.
"Celana dalamku kok kamu pindah lagi?"
"Biar gak sulit nyarinya."
Sop ayamku sudah masak.
Ku letakkan diatas meja dan memanggil Aldo untuk sarapan pagi.Hari ini hari minggu. Aldo libur kerja, biasanya dia tetap bekerja walaupun hari minggu sekalipun.
"Nanti kamu pindahin aja lagi. Kita satu lemari"
Ampun deh. Ini suami permintaannya aneh banget.
"Udahlah makan. Gak usah ngurusin letak sempak mulu."
"Ciee.. Istriku ngambek."
Aldo duduk di depanku. Ku ambilkan nasi dan lauk untuknya.
Sudah menjadi kebiasaanku.
Namun satu hal yang sulit ku sadari.
'Aku sudah menjadi seorang istri'"Yang.. Kamu mau berapa anak?"
"2"
"5 aja ya.. Biar rame."
"Bapak aja yang hamil kalau gitu"
"Istri itu kalau lagi mengandung dapat pahala loh. Apalagi nyenangin suami."
Aku mendongak melihatnya.
Ku lihat dia tersenyum aneh.Semakin ku mengenalnya, semakin ku merasa dia sedikit gilak. Tidak sesuai dengan image nya sebagai CEO Arogan. Media hoax banget.
Selama ini hubungan kami biasa-biasa saja. Seperti pengantin biasa terkecuali urusan ranjang. Aku belum siap melakukannya walau Aldo beberapa kali meminta izin.
Merasa bersalah sih karena belum bisa melayani suami dengan baik. Tapi mau bagaimana lagi?
Aku juga belum siap batin dan fisik.*****
Malam pun tiba.
Kami menonton bersama. Seharian benar-benar bermalas-malasan.Aldo berbaring di sofa dan berbantal pahaku.
Tau film Mr. Bean kan? Nah! Kami menonton itu. Kekanakan? Bodo amat. Daripada sinetron yang pemainnya kebanyakan makan micin jadi gak jelas, mending menonton yang membuat tertawa.Meskipun sudah pukul 10 malam tapi kami belum juga mengantuk.
Aku mencium dahi kiri Aldo.
Aku mulai terbiasa bersikap seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You See, I'm Feel (√)
ChickLit#21 in Chicklit (05.12.17) -COMPLETE- Sebagian cerita di privat acak. Silahkan follow, kalau sudah selesai boleh kok unfoll. Tapi lebih baik jangan. 😂 Bagaimana jika kamu bertemu seseorang yang sering kamu ganggu di dunia maya? Seseorang yang...