Warning 18+ !!!!!!!!!!!
.
."Aulia bangun. Shalat subuh dulu."
"Bentar bun. 5 menit lagi"
"Aku suamimu bukan bunda."
"Kan lia belum nikah sih bun. Aneh nih bunda"
Aku menjawab semua pertanyaan dengan setengah sadar.
Tak lama suara berisik itu tak terdengar lagi di telingaku.Cup
Cup
Cup"Mmhhpp"
Aku melotot melihat siapa yang mencium seluruh wajahku.
"Ngapain sih nyium-nyium aku. Bukan mahram!"
"Yaudah makanya nikah ayo. Biar enak. Ehkemm.." Aldo mengerlingkan matanya jahil.
"Ihh subuh-subuh udah mesum aja"
Aku bangkit menuju kamar mandi mengabaikan Aldo yang cekikikan mendengar dumelanku.
"Siapa yang mesum? Kamu aja yang mikir aneh. Aku kan cuman gak enak sama orangtua kamu." teriaknya.
5 menit di kamar mandi aku keluar dan melaksanakan ibadah.
"Aku di bawah ya." Ucap Aldo
Aku hanya mengangguk menjawabnya.
5 menit kemudiannya akupun selesai Shalat subuh.
Hari ini aku akan kerja.
Si ular berbisa lagi ngapain yak?
Ah.. Untuk apa aku perduli.Aku pun turun menuju lantai 1 penthouse Aldo.
Ku lihat Aldo sedang berkutik dengan laptop kesayangannya. Palingan urusan kerjaan.
Akupun menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi untuk kami bertiga.Wanita itu masih bergumul dengan selimutnya.
"Sarapan apa nih pak?" teriakku dari arah dapur.
Aldo melirik dan tersenyum hangat.
"Apapun yang kamu masak aku makan kok.""Oke."
Sambil memotong-motong bahan untuk membuat nasi goreng aku sedikit bersenandung pelan.
Selama bersenandung tak ada yang ribut sebelum pintu tempat Sari tidur terbuka.
"Masih pagi. Bising banget lo"
Rasaku, senandung yang ku lontarkan cukup pelan. Bisingnya dimana? Bahkan Aldo saja cuek dan seperti tak mendengarnya.
Dahsyat pendengaran ini cewek."Cepetan lo masak, gue laper" Ujarnya.
"Sar.. Kamu kalau bicara agak di lembutin sikit lah. Aulia itu calon istri aku. Jangan kasar gitu. Mohon ya, kasihan Lia." Ucap Aldo bela.
Skakmat lo!!
Aku tersenyum bahagia mendengar yang di katakan Aldo.
"Kamu milih dia daripada aku?"
Mulai dramanya deh.
"Bukan gitu. Kamu kan tau, kalau kamu itu sepupu aku. Nah, Aulia itu yang akan jadi sepupu kamu juga"
Sari berjalan ke kamar sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Ngambek deh ubi jalar sebiji noh..
Aku melihatnya membawa tas sandangnya dan berjalan keluar begitu saja dengan menghiraukan kami.
Meskipun begitu, entah mengapa aku sedikit iba dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You See, I'm Feel (√)
ChickLit#21 in Chicklit (05.12.17) -COMPLETE- Sebagian cerita di privat acak. Silahkan follow, kalau sudah selesai boleh kok unfoll. Tapi lebih baik jangan. 😂 Bagaimana jika kamu bertemu seseorang yang sering kamu ganggu di dunia maya? Seseorang yang...