" Bertambah umur bukan berarti semakin dewasa, tetapi masa lalu lah yang membuat kita semakin menjadi dewasa "
•••
"Ahhh... aduuuh bau apaan nih" ucapan pertama Rara saat bangun dari pingsannya karena tenggelam sambil mencium ada aroma kayu putih di hidungnya.
Dia mengedipkan mata nya berulang kali melihat dua perempuan sedang berdebat yang tak lain adalah sahabatnya yaitu Nicky dan Tasya."Elo sih... gue kan dipanggil praktek duluan elo malah ninggalin dia, akhirnya jadi kek gini kan!" Teriak suara cempreng Nicky menyalahkan orang dihadapannya
"Heh kenapa lo jadi nyalahin gue si, gue itu cuma pengen ngambil pelampung supaya dia gak takut tenggelem lagi, gue tinggal dia juga cuman bentar kok" jawab Tasya dengan suara paru karena menangis
"Ya tapi perbuatan lo itu malah bikin Rara kaya gi-"
"Udaaaahh... kenapa si kalian ribut terusss,, isshhhh pusing gue dengernya" potong Rara meringis memegangi kepalanya yang sedang pusing
"RARA!" Teriak serempak keduanya yang suksea membuat kuping Rara hampir meledak.
"Eh sorry-sorry.. lo udah bangun Ra? Lo gapapa kan?" Tanya Nicky
"Ra sory banget yaahh gue ninggalin lo tadi, gu- gue gatau bakal kaya gini" ucap Tasya masih dengan suara paru
"Ga- gapapa, kelas yu, gue mau ambil baju, dingin kalo pake baju ini terus" ucap Rara berdiri dari tempat tidur uks
"Eh ini, udah gue ambilin yu lo ganti baju dulu, bentar lagi jam istirahat abis, lo kan belum makan" ujar Tasya
Bukannya mengganti baju Rara malah melamunkan sesuatu.
Flashback on
Disebuah pantai tepat dua tahun yang lalu.
"Zie.. gue mau ngomong sesuatu sama lo tapi lo harus janji, lo gabakal marah ya pas gue bilang ini sama lo" ucap seorang pria mengajak bicara kenzie yang disaksikan oleh seorang perempuan disamping mereka
"Iya xel, lo... emangnya mau ngomong apa? Serius banget" timpal kenzie terkekeh
"Ehmm.. anu- itu-.. ahh emm..." jawab cowok tersebut memggaruk kepalanya yang tidak gatal..
"Kenapa sihh.?"
"Ehmmmm ..... Kenzie" jedanya
"gu-gue suka sama lo"Deg.
Satu kalimat yang membuat kenzie dan perempuan disebelahnya terkaget membulat kan matanya
"A-apa?"
"Lo.. maukan jaa..dii.. pacar gue?"
Timpalnya lagi sontak membuat perempuan disamping kenzie mengalirkan air mata dipipinya."ta- tapi gu- gue" jawab kenzie terbata
"Iya gue tau ini bikin lo kaget banget,, tapi asal lo tau, ka-kalo gue... suka sama lo dari kecil"
Lalu linzy pergi meninggalkan mereka berdua karna sudah tidak kuat menahan air matanya.
"Eh.. Linzy,, lo mau kemana" teriak Kenzie melepaskan tangan cowok dihadapanya mengejar perempuan yang lari tadi.
mereka pun berhenti karena sudah mencapai tebing, otomatis tidak ada jalan lain alias buntu."Hiks.. hiksss ahhh..." linzy menghapus air matanya membalikan badanya "lo jahat zie, lo jahat axel hiiiiks gue benci sama lo zie"
"Kenapa lo benci sama gue lin, yang nembak tu dia bukan gue, gu- gue juga tau lo suka sama dia tap-"
"Gue selama ini percaya sama lo, tapi apa balesanya, lo malah giniin gue"
"Linzy dengerin gue baik-baik, gue juga gatau dia bakal nembak gue kaya gini"
"Gausah alesan gue tau lo pasti sengaja kan ajak gue kesini, supaya bisa langsung liat lo yang bahagia diatas penderitaan gue... puas lo hah?"
"Linzy kenapa lo jadi marah sama gue si?"
"GUE BENCIIII SAMA LO.. Arghhh"
linzy berniat mendorong kenzie dari atas tebing tersebut tapi berhasil ditahan oleh seseorang"Hey linzy apa-apaan kamu, dia itu sepupu kamu, kenapa kamu jadi kayak gini" ucap cowok yang baru saja datang
"zy lo apaan sih,kenapa lo kayak gini?" Tanya Axel yang tadi menembak Kenzie
"Karna LO yang bikin gue kaya gini .. lo gak pernah peka sama perasaan gue dari dulu ,, dan sekarang, lo malah nembak sepupu gue sendiri? Sakit tau ga sih"
"Tapi gue gatau kalo lo suka sama gue"
"Kalo pun lo tau, lo juga pasti tetep milih kenzie kan dari pada gue?"
"Ihhh...." akhirnya Linzy berhasil mendorong tubuh mungil Kenzie dariatas tebing, kenzie beruntung karna dibawah tebing tersebut adalah laut
"Aaaaaaaaaa"
"Kenziiiiiiieeee" akhirnya Rasya kakak Linzy pun turun tangan dia membuka jaketnya dan menyebur menyusul Kenzie
"Zy lo udah gila ya,, ga harus nyampe kaya gini kali.. kalo dia sampe kenapa-napa gimana?" Teriak Axel memarahi Kenzie
Tidak menghiraukan ucapan Axel,linzy memilih pergi dari tempat tersebut, dia berfikir toh, masih ada kakaknya yang menolong kenzie.Setelah Rasya menyebur dia mencari sosok Kenzie, dia tau betul kalau adik sepupunya itu tidak bisa berenang, tetapi pada saat tangannya hampir meraih badan mungil Kenzie ia tidak melihat disampingnya terdapat batu karang besar dan kepalanya mengenai batu tersebut, yang menyebabkan kepalanya mengalami pendarahan yang sangat banyak. Sedangkan diatas sana Axel yang sedang menunggunya tidak mendapat kan perubahan sedikit pun mereka berdua tidak kunjung naik kedarat setidaknya hanya kepalanya saja. Akhirnya Axel memutuskan menceburkan dirinya menyusul Kenzie dan Rasya.
dan Akhirnya dia menemukan dua orang tersebut yang sama-sama pingsan dan membawanya kedarat."Zie... kenzie bangun zie.. ini gue Axel maafin gue zie.." Axel membangun kan gadis itu tetapi tidak mendapat jawaban akhirnya dia memutuskan untuk menolongnya dengan nafas buatan.
Kini dia menoleh kepada pria di sebelahnya yang mengalami pendarahan yang cukup banyak
"Kak.... ka Rasya.. bangun kak... TOLOOOONG"
***
Yaay
bagian ini belum selesai yah
Keep stay in next part guys
Maafkan ceritanya yang makin gaje yaa...
Btw Axel itu siapa yaaa..?❤Syeeerly
KAMU SEDANG MEMBACA
Rara
Teen FictionBagaimana rasanya mengorbankan orang yang disayang, demi orang yang lebih disayang? -- Ganti Judul dan segera di revisi!! Maaf untuk keterlambatan update. Syeeerly💕