"Setiap manusia tidak selalu suka disama-samakan apalagi dibanding-bandingkan"
•••
Raffa membawa Rara ke kantin. Dan benar saja, Rara memakan dengan sangat lahap, bahkan sesekali ia menambah makanannya.
"Hehe.. sorry yah kak, abis panik tadi gue jadi laper banget soalnya" ucap Rara dengan mulut penuh makanan.
"Hmm.. makan dulu yang bener"
Rara hanya tersenyum sambil kembali melanjutkan makannya.
Drrrtt... Drrrtt...
Raffa merogoh kantong sakunya, ketika ada sesuatu yang bergetar.
"Bentar yah.. gue angkat telfon dulu"
"Okee.."
Raffa berjalan sedikit menjauh dari kerumunan kantin. Rara melihat punggung Raffa dengan heran.
"Kenapa ya.. hari ini tumben banget dia baik sama gue"
"Tapi bodo amat sih.. yang penting dapet makan gratis.." Rara terkekeh dan kembali melanjutkan makannya.
"Woy!!... ngapain bae luh disini?" Nicky datang tiba-tiba dengan menggebrak meja agak keras.
"Ettt.. biasa aja bisa gak sehh?!! Kaget nih incess" jawab Rara mendengus.
"Yee.. inces ndasmu"
"Hahahah..."
"Ra, gimana tadi, urusan lo udah kelar?" Kini Tasya yang bertanya.
"Hmm.. lancar lah, Allah itu maha baik sama anak solehah kek gue"
"Dih.. najong loh"
Ternyata mereka tidak datang hanya berdua saja. Ada Rey juga yang sedari tadi hanya tersenyum melihat kelakuan 3 perempuan aneh ini.
"Eh.. ada kak Rey juga ternyata" ucap Rara yang baru menyadari.
"Hmm.. hay Rara"
"Hay.. kakak"
"Udah gak ada urusan lagi sama guru BK kan?"
"Gak lah... hehe, btw thanks ya, udah nolongin gue tadi"
"Hmm.. sebenernya gue gak tau apa-apa tadi, Raffa nyuruh gue kekantor dan dia ceritain semuanya. Makasihnya sama Raffa aja"
"Ohya? Iya juga sih, lo gak mungkin gitu aja langsung tau"
"Sorry lama.." Raffa kembali duduk setelah menerima telfon tadi. Ia duduk disebelah Rey, dan mereka saling memandang.
"Kalo gitu.. gue duluan deh.." Rey sudah berdiri dari tempatnya.
"Eh.. bentar dulu, tadi gimana ceritanya sih, kak Raffa bisa kasih tau kak Rey buat nolongin gue. Padahalkan kalo mau, kak Raffa bisa langsung aja masuk kantor tanpa minta bantuannya kak Rey, buat apa coba?"
"Kenapa? Lo gak terima? Gue males ngurusin urusan orang lain. Makannya gue minta Rey yang kekantor, berhubung dia itu anak kesayangan kepsek" jawab Raffa tanpa memandang lawan bicaranya.
Yah.. jutek lagi.
Ucapan Raffa membuat Rara kehilangan nafsu makannya, untung mangkok baksonya itu sudah hampir habis.
"Gue, kekelas dulu yah" Rey pergi tapi terlihat ragu, seperti ada yang ia sembunyikan.
"Itu kak Rey kenapa dah? gak biasanya canggung gitu" gumam Nicky.
"Hmm.. canggung kek orang pdkt" jawab Tasya asal.
"Lo apaan sih elah.. tambah gaje aja nih anak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rara
Teen FictionBagaimana rasanya mengorbankan orang yang disayang, demi orang yang lebih disayang? -- Ganti Judul dan segera di revisi!! Maaf untuk keterlambatan update. Syeeerly💕