Setelah pelajaran bahasa Indonesia selesai, semua siswa kelas X-Mipa1 mengumpulkan tugas dimeja guru. Tasya yang duduk didepan meja guru, disuruh membawa buku tersebut ke Ruang Guru.
"Tasya tolong bawakan bukunya ke meja ibu yah, ibu tunggu dikantor" ucap Bu Nina menyuruh Tasya membawakan buku Bahasa Indonesia ke kantor.
"Iyaaah buu" ujar Tasya "eh Nick anterin gue yuk" meminta antar pada Nicky yang sibuk dengan I-phonenya.
"Gak ah males, lo sama Rara aja gih, gue lagi kesel, Ryan gak bales chat gue" jawab Nicky
"Huuhhh, alay loh kesel-kesel segala," ejeknya beralih pada Rara yang sibuk dengan Novelnya "Rara anterin gue yuk, malu nih kalo alone" menunjukan puppy eyesnya.
"Hmmm? yaudah Yuk" jawabnya menutup Novel yang dipegangnya.
Sesampainya di Ruang Guru, Tasya masuk untuk menaruh buku di meja Bu Nina, sementara Rara justru menunggu Tasya diluar, dan tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"Hey.... Rara kamu lagi apa disini?" Tanya seorang guru perempuan yang tak lain adalah Bu Ayu walikelasnya.
"Eh, ibu saya lagi nunggu tasya bu, dia lagi ke ruanganya Bu Nina" jawabnya menyalimi punggung tangan Bu Ayu.
"Ibu boleh minta tolong gak, sama kamu?"
"Oh, iya bu boleh, mau minta tolong apa bu?"
"Ibu mau minta tolong sama kamu, panggilin Raffael sama Reynaldi dari kelas XI-mipa1 dan XI-Ips1 yah, ditunggu diruang kepala sekolah"
"Oh yaudah bu saya panggilin dulu, permisi ya bu"
"Iya nak hati-hati"
Setelah Bu Ayu menyuruhnya memanggilkan Raffael dan Reynaldi, Rara menyusuri gedung kelas XI ipa dan ips, untungnya dia kenal dengan kedua orang tersebut. Tetapi dia lupa menanyakan Raffael atau Reynaldi yang berada dikelas ipa ataupun ips, yang dia tahu keduanya berada dikelas Ipa1 dan Ips1.
"Nih dia..." gumamnya menunjuk ke arah pintu kelas tersebut bertuliskan XI-Science One. "Aduuuhh, gue lupa nanya lagi, yang dikelas ini kak Raffa atau kak Rey yah?" Lanjut gumamnya menepuk dahinya lalu menggaruk dagu bawahnya.
"kayanya sih kak Rey kelas Ipa deh, secara dia kan ketua osis, kalo kak Raffa mah gak ada tampang anak Ipa nya tuh, gayanya aja brandalan" ucapnya pada diri sendiri mantap mengetuk pintu kelas tersebut.
"Permisiii..... kak maaf yah tolong bilangin sama kak Reynaldi, dia dipanggil sama Bu Ayu di ruangan kepala sekolah, thanks"saat membalikan badanya, belum sempat Rara meninggalkan kelas tersebut, ada yang menarik tangannya kembali menatap kebelakang.
"Apa lo bilang? Cari Reynaldi? Hah, kayaknya lo salah kelas deh, haha" ujar cewek berambut coklat dan panjang, yang tak lain adalah Natalie
"Wajar kaleee, dia kan anak baru itu loohh... yang katanya blasteran dan sok cantik!" Tegas cewek disebelahnya dia adalah Velly
"Ehmm... maaf kak? Maksud kakak dikelas ini gak ada yang namanya Reynaldi yah?" Tanya Rara
"Yaiyalahh... lo itu salah kelas, Rey itu kelas Ips bukan Ipa"
"Kalo kak Rey kelas Ips, berarti disini ada yang namanya Raffael dong?"
"Lo mau ngapain nyari Raffael?" Tanya gadis cantik berambut pirang yang baru saja keluar dari kelasnya, siapa lagi kalau bukan Stella, yang sangat dikenal oleh Rara.
Mampus gue! salah masuk kelas malah masuk kandang singa.
"G-gapapa kak, aku cuman disuruh buat panggilin kak Raffa aja, dia dipanggil ke ruangan kepsek soalnya" jawab Rara menundukan pandangannya.
"Gak usah banyak alesan deehh.. lo kesini cuman mau caper kan sama Raff-" belum sempat Natalie menyelesaikan omongannya, seseorang telah memotongnya terlebih dahulu.
"Lo nyari gue?" Tanya Raffa yang baru saja datang entah dari mana.
Subhanallah, alhamdulilah, ya Allah, akhirnya lo dateng juga.
"Eh, kak Raffa gue cuman mau nyampein kalo tadi Bu Ayu bilang lo dipanggil ke ruangan kepsek"
"Cuma gue yang dipanggil?"
"Sebenernya sih sama kak-"
"Rara... hay ketemu lagi, lo lagi ngapain di gedung kelas sebelas" potong Rey yang baru saja datang dari arah berlawanan, seperti biasa dengan senyum manisnya yang tak pernah terlupakan.
"Eh kak Rey, gue baru aja mau nyariin lo, hehe"
"Ck, kenapa sih nyari-nyari gue segala, kangen lo yaaa" ucapnya tersenyum jahil
"Ck, apasih kak, itu.. lo sama kak Raffa dipanggil ke ruang-"
"Buruaaannn, malah ngobrol disini, lola lo pada" potong Raffa meninggalkan keduanya.
"Ehhh... tunggu dong kak"
****
Vomment ya 🐰❤Syeeerly
KAMU SEDANG MEMBACA
Rara
Teen FictionBagaimana rasanya mengorbankan orang yang disayang, demi orang yang lebih disayang? -- Ganti Judul dan segera di revisi!! Maaf untuk keterlambatan update. Syeeerly💕