9. Weekend

51 7 0
                                    

Weekend adalah waktu yang ditunggu-tunggu untuk berlibur bagi para siswa SMA Galaxy, tetapi, berbeda dengan anggota club musiknya yang harus berlatih, karena seminggu lagi mereka akan tampil bersama di sebuah Caffe diJakarta.

"Hallo, Sya, lo dimana..?" Tanya Derry disebuah telepon yang ia tempelkan pada telinga kanannya.

"Gue, masih dirumah kak kenapa?"

"Ck, lo buruan dateng ini udah jam 9, lo belum dateng juga"

"I-iya kak ini juga gue lagi siap-siap kok, kan kemaren bilangnya kumpul jam 10"

"Ya...Gue emang bilang jam 10 tapi harusnya sebelum mulai lo- .. eh maksudnya kalian semua harus udah ada disini, ngerti?"

"Iya kak bentar, ehmmm... lima belas menit deh ya, gue nyampe studio ok, byee"

"Eh- ehh..jangan lupa lo kabarin, Tiara, Rara sama yang lain juga, kalo lo nyampe, berarti mereka juga harus nyampe"

"E-eh.. ta-tapi kak-"

Tuuut.... tuuut.... tuuut...

Belum sempat Tasya menyelesaikan omongannya, Derry justru lebih dulu menutup teleponnya.

Gimana si, ni orang... kemaren bilang kumpul jam 10, sekarang baru jam 9, bahkan kurang ajah heboh banget, labiill huuuh.. - gumam Tasya dari tempat yang jauh, memarahi teleponnya sendiri, seakan teleponnya tersebut adalah Derry yang memarahinya tanpa sebab.

"Gimana bro..?" Tanya seseorang dibelakangnya yang menepuk bahunya

"Udah kok Vin, bentar lagi dia bilang nyampe" jawab Derry menoleh kebelakan mendapati sahabatnya sedang menjilati Ice Cream layaknya anak kecil.

"Siiip lahh... punya junior emang enak ya, tinggal disuruh-suruh"

***

Ditempat lain, Rara yang sedang menggosok-gosok rambutnya yang basah sehabis di keramas, dan menyenderkan kepalanya pada bangku belajarnya sambil memejamkan matanya, karena dia sedang menunggu maskernya yang setengah kering yang ia beli kemarin lusa saat bertemu dengan Rey, tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang bergetar di meja belajarnya.

"Duuuuuhh... ganggu aja deh siapa si" gumamnya, mengangkat teleponnya tanpa membuka mata.

"Haloo"

"......."

"Hmmm napa Sya?, pelan dong ngomongnya, gue lagi maskeran nih gak bisa kenceng-kenceng ngomongnya"

"......."

"Apa?!, kok-kok bisa sih?, gimana maksudnya?"

"......."

"WHAT?!"I-iyaa bentar gue nyusul, gue siap-siap dulu ya.. Eh....."

Merasakan tomat diwajahnya jatuh dan ada sesuatu yang mengerut pecah diwajahnya, Rara langsung loncat dari tempatnya duduk menuju kaca riasnya, dan benar ternyata....

"Haaaahhhh..... OMAIGATTT.... Tasyaaaaaa.... gara-gara lo, masker gue pecaaaaahh... gagal kan jadinya" Teriaknya berbicara sendiri, padahal Tasya sudah menutup teleponnya sejak tadi.

***

"Assalamualaikum" ucap Rara dan Tasya bersamaan

"Walaikumsalaam... gitu dong!" Jawab Vino "tuh.. pas kan? Sekarang jam 10, gue bulang juga apa, kalo berangkat tuuh lebih awal supaya nyampenya tepat waktu" lanjutnya menunjukan jam tangan yang dipakainya.

Dengan malas Rara dan Tasya memutar bola matanya.
"Iyaa kak, ada apaan sih, nyuruh kita kumpul cepet?" Tanya Tasya

"Tau.. kok belum ada siapa-siapa sih baru kita aja deh perasaan yang nyampe?" Timpal Rara

"Yups.. kita nyuruh kalian dateng cepet karna suatu hal, hahaha" ujar Raihan.

"Suatu hal?" Tanya Tasya mengangkat sebelah alisnya semakin tidak mengerti yang dibicarakan kakak kelasnya.

"Iyaaa... karna sesuai yang kalian liat, gak ada lagi orang lain selain kalian yang udah dateng- eh.... tadikan gue bilang lo harus dateng sama yang lain kenapa cuman berdua?" Tanya Derry menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Oh itu tadi Tiara masih dijalan, yang lainnya gak bisa pagi-pagi kalo dateng hari libur katanya"

"Yaudah kalo gitu berarti, kalian berdua yang harus beresin ini tempat"

"Eh apaan? Kita dateng buru-buru cuma buat beresin tempat ini?"

"Hmmm.." jawab Derry Mengangguk dan tersenyum manis.

"Demi apa?.. gue dateng buru-buru masker gue gagal dan rambut gue masih basah gini, ternyata cuma disuruh buat beresin ini tempat?"

"Yaps.... siapa suruh kalian nyampe cuman berdua doang, tadi Derry kan udah bilang sama Tasya telepon semua anak-anak buat dateng cepet, jadi terimain aja yah buat kalian berdua" ucap Raihan menepuk bahu Rara dan Tasya.

"Haaaaaahhh!? Ta- tapi.." Pekik Rara dan Tasya menganga.

"Udaah gak usah banyak tapi-tapian sebelum Raffa dateng mending lo berdua beresin ini tempat" suruh Vino

"Ish.... kenapa sih apes banget hidup gueee..."

***

"Woy... woy.. Raffa dateng, buruan beresin Raraaaa.. Tasyaaaa go...go...go" teriak Raihan

"Ck... santai dong kak elaahh, emang dipikir gak capek apa beresin tempat seluas ini" jawab Rara

Ya, ruangan musik di SMA Galaxy memang terbilang cukup luas, karena banyaknya alat musik yang ada diruangn itu, mereka harus selalu membereskan ruangannya karena ketuanya, siapa lagi kalau bukan Raffa alergi debu, dan dia akan selalu marah-marah jika ada debu yang menempel sedikit pun.

"Ekhmm.." suara mendengham terdengar dibalik pintu.

"Hayy... kakaaaak...." pekik Raihan berlari kearah Raffa merentangkan tangannya seakan ingin memeluk Raffa, tetapi tidak dihiraukannya dia hanya melewatinya begitu saja.
"Eeeeet..... si Raffa, gue kan kangen" gumamnya mendengus kesal.

"Hay Raff, lo udah dateng?" Tanya Derry

"Semuanya udah diberesin?" Tanyanya tanpa membalas pertanyaan sahabatnya, melihat seluruh sudut ruangan, tetapi dia menyadari sesuatu. "kok yang dateng cuman segini?" Tanyanya menaikan sebelah alis nya seakan meminta penjelasan.

"Ehm... itu kak yang lain kebanyakan gak bisa dateng kalo hari lib-" sebelum Tasya menyelesaikan kata-katanya.

"Kita mulai latihan" potong Raffa.

"Ahahahaha..... sabar yaah Tasyaa ku sayaang, kan lo sendiri yang bilang jangan mau ngomong sama dia" gumam Rara menertawakan, mengelus rambut sahabatnya.

Dan saatnya latihan pun dimulai, Rara sesekali merasakan suaranya agak fals karena tenggorokannya yang sedikit bermasalah, membuat Raffa geram, karena adik kelasnya ini sangat menguji kesabaranya, dengan mengaku sering meminum minuman dingin dan alhasil tenggorokanya sedikit bermasalah.

***

Maafkan ceritanya yang gak jelas yaah,, lagi buntu soalnya lagi ujian, mohon doanya 😊

❤Syeeerly

RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang