7. A Day With Rey

65 7 0
                                    

"♪ You look happier, you do ♪"

•••

"Ra Lo mau kumpul dulu kan?" Tanya Tasya pada Rara yang masih disibukan dengan aktivitas piketnya dan mengemaskan semua barangnya kedalam tas.

"Iyalaah, daripada gue kena marah lagi tuu senior rese" jawab Rara "yaudah Nick gue sama Tasya duluan yaah... lo hati-hati dijalan" Ucapnya beralih pada Nicky.

"Yoi... siap Ra daahhh, gue duluan yaahh.. hati-hati looh lo sama kak Rafa, haha.. Bye girls..." ucapnya meninggalkan Tasya dan Rara.

***

"Dari mana aja lo?" Tanya dari seorang cowok dengan nada dingin.

"Ehmm.. sorry kak tadi Rara piket dulu soalnya, jadi agak telat" jawab Tasya

"Gue gak nanya sama lo" ucapnya beralih pada Rara, seakan meminta penjelasan.

"Iya kak... tadi gue abis piket dulu bentar" jawab Rara

"Lo telat" tegas Raffa

"Iya gue tau, maaf ya kak, tapi gimana lagi gue abis pik-" 

"Buruan masuk.. banyak bacot" potongnya meninggalkan Rara dan Tasya yang mendengus kesal.

Ya, piket adalah suatu keharusan yang siswa lakukan karena, kebersihan sekolah harus dijaga oleh setiap warga sekolah, walaupun sekolahnya berstandar Internasional tetapi tetap saja, kegiatan piket adalah salah satu yang harus sekolah terapkan pada siswanya agar menjadi orang yang disiplin.

"Oke mulai aja yahh gengs... jadi sekolah kita, lebih tepatnya eskul Club Musik kita dapet tawaran untuk manggung di salah satu caffe terkenal dijakarta" ucap cowok berambut coklat, yaitu teman Raffa yang bernama Derry yang memiliki sikap agak pendiam atau cool, sama seperti Raffa.

"Yaps.. dan yang tampil itu orang-orang terpilih, karena di Club kita inikan anggotanya lumayan banyak, dan yang tampil itu harus berupa Band, yaitu vokalis, gitaris, drummer, pianis, dan lainnya" lanjut teman Raffa juga, yang bernama Vino yang bersifat cerewet jika penting saja.

"Yaahh, tapi tenang aja si yang gak kepilih bisa nyoba di even lainnya kok" ujar teman Raffa lagi, yang menunjukan senyum manisnya yaitu, Raihan yang paling pecicilan diantara ke tiga temannya.

"Kak jadi kita harus ikut seleksi gitu?" Tanya Tiara

"Kemungkinan gitu, tapi gue juga gatau pasti siih, bisa jadi kepala sekolah yang milih atau pembina kita" jawab Raffa.

"Dan kalo harus seleksi yang ikutan bukan cuma vokalisnya aja kok. Gitaris, pianis, biolis pokoknya semuanya deh yang berperan penting dalam Band nya." Lanjut Raihan lagi.

"Ok kak"

"Yaudah besok kita mulai latihan yah, gak kumpul-kumpul kayak gini lagi, dan gak ada yang telat" tegas Raihan.

Saat senior yang menyudahi perkumpulan ini, semua yang ada dalam ruangan musik itupun bergegas untuk pulang, terkecuali pada Rara dan Tasya karena tadi mereka sempat telat.

"Sesuai peraturan yang ada, karena lo berdua tadi telat, so, lo berdua harus beresin ruangan ini dulu sebelum pulang" ucap Raffa memberikan hukuman pada keduanya yang dijawab dengan wajah memelas dari Tasya dan Rara.

RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang