Rara berlari kecil melewati lorong sekolahnya, untuk masuk ke kelas, dengan sesekali memainkan rambutnya.
Agak berbeda dengan hari sebelumnya, biasanya banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan kagum karena kecantikannya. Tapi sekarang melihatnya dengan mata jijik dan tidak suka.
"Eh itu tuh.. orangnya"
"Mana? Yang bener aja kali. Dasar cewek gatel"
"Gilakk beruntung banget tuh cewek"
"Dih.. muka biasa aja bangga!"
"Paan si. Cakepan juga gue"
"Dasar cewek murahan"
Sekiranya itulah yang mereka katakan padanya. Rara diam ditempat dan melihat di belakang dan sekelilingnya tidak ada seorang pun selain dia. Itu tandanya semua yang dibicarakan adalah dirinya, tapi kenapa?
"Rara!!! Gawat!! Ada hot news buat lo!" Nicky datang dan menarik paksa tangan Rara.
"Apaan sih Nick?"
"Lo harus liat mading sekarang!!"
"Eh misi-misi mbaknya aduuh.." Nicky menggeser tubuh orang-orang yang menggerumut mading.
"Woy!! Minggir kek elah.." lanjutnya.
"Biasa aja dong"
"Huuuuhhh.."
Mata Rara menerawang semua yang terpampang di mading itu. Sampai ia tak bisa mengendalikan dirinya, air matanya jatuh dan tangan kanannya menutup mulutnya.
"Raraa!! Lo di panggi guru BK!" Jason, si ketua kelasnya datang memberi tahu, membuat orang disekelilingnya semakin berbisik.
Nicky dan Tasya mengantar Rara menuju kantor.
Sesampainya disana, Raffa telah duduk lebih dulu di depan meja guru BK paling menakutkan. Rara mengusap air matanya, dan mereka saling berpandangan untuk beberapa detik.
"Raquel Atthala, duduk disebelah Raffa!" Perintah bu Ratna, guru BK tersebut dengan tegas.
"Apa-apaan kalian ini! Anak sekolah atau bukan? Bisa-bisanya kalian melakukan itu!!!" Bu Ratna naik pitam.
"Bu saya-- " ucapan Raffa dipotong olehnya.
"Diam kamu!! Ibu belum selesai bicara"
"Kalian itu sangat tidak tahu etika! Benar-benar mempermalukan sekolah. Kalau kalian tidak betah, silahkan keluar dari sekolah ini!"
"Bu, dengerin saya dulu--"
"Kamu lagi Raffa. Untuk apa kamu melakukan itu pada Rara?"
"Kalian tahu tidak! Perbuatan kalian itu membuat sekolah lain dengan cepat mengetahuinya. Sekarang, banyak donatur sekolah ini yang mengecap sekolah Galaxy ini tidak bermoral"
"Hey!! Saya bicara pada kalian!"
Rara memeras roknya dengan sangat kencang, menahan rasa amarah yang ingin segera dikeluarkan.
"Dari tadi saya jawab bu" ucap Raffa.
"Benar-benar yah. Ibu sangat tidak menyangka, murid teladan seperti kalian berdua menyebabkan masalah fatal seperti ini. Dan Rara anak baru, kamu--"
"Gak semua murid teladan itu baik luar dalam" akhirnya Rara angkat suara.
"Kenapa juga kalau saya anak baru? Memangnya saya tidak boleh berbuat kesalahan? Saya juga manusia bu!" Rara menjawabnya dengan suara tak kalah lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rara
Teen FictionBagaimana rasanya mengorbankan orang yang disayang, demi orang yang lebih disayang? -- Ganti Judul dan segera di revisi!! Maaf untuk keterlambatan update. Syeeerly💕