6. Teringat (b)

76 6 0
                                    

"Menyakitkan, kau lebih memilihnya, tanpa menoleh sedikitpun kepadaku"

•••

In Hospital.

"Aduuhh.... lin..zy, kak... Rasya... axel" ucap kenzie yang masih memejamkan matanya

"Zy.. lo udah bangun?" Tanya axel dengan suara lembut.
Membuat kenzie mengangkat tubuhnya secara paksa.
"Pelan-pelan zie"

"Axel"

"Kenapa ?"

"Kenapa gue disini?"

"Tadi lo tenggelem, inget ga?, dan ka Rasya yang nolongin lo, tapi dianya keburu pingsan jadi gue yang tolongin kalian kesini"

"Sekarang..... kak Rasyanya mana xel?"

"Tuh" menunjuk ke arak kanan kenzie
"Sebelah lo"
Kenzie melihat Rasya yang dipenuhi selang di kepalanya, dan terdapat komputer kecil yang berbunyi disebelah kiri tempat tidurnya.

"Dia ... di-dia koma axel?" Tanyanya meneteskan air matanya.

"Hmm..." jawab axel mengdeham ragu

"AXEEELLLL, hikss " teriaknya sambil menangis kencang
"Harusnya gue yang ada disana, kenapa mesti dia yang koma"

"Zie-"

"Engaa.... engga ini salah gue xel, harusnya dia gak nolongin gue"

"Jangan ngomong gi-"

"Harusnya kalian biarin aja gue mati tenggelem dilaut itu"

"Stop nyalahin diri lo"

Terdengar suara pintu terbuka
"Puas lo hah?" Suara linzy menangis hebat "PUAS LO UDAH BIKIN GUE MENDERITA"

"linzy stop nyalahin orang lain, ini bukan sepenuhnya salah dia" jedanya menahan nangis "lo yang dorong kenzie dari tebing itu kan"

"Tapi yang bikin gue dorong dia itu karna-"

Tttttttiiiiiiiiiiiiiitttttttttttt.......
Suara alat koma disebelah Rasya, membuat ketiga orang dalam ruangan itu menoleh,terdapat garis lurus dalam layarnya.

"Kak lo kenapa?"

"DOKTEER.. DOKTEERR"

"KAK RASYAA!"

Setelah dokter datang dan memeriksa, ia kembali dan membawa segala alat untuk membuat jantungnya kembali berdetak, segala macam alat yang digunakan termasuk alat pacu jantung, tetapi hasinlnya..  Nihil

"Ah engga,, ga mungkiiiinnn.. kakak bangun kak,, ka Rasya, bundaaaa" teriak Linzy "argh... " ucap Linzy mendorong tubuh Kenzie. "harusnya elo aja yang mati, harusnya elo yang-"

"Heh... ga ada gunanya lo dorong-dorong dia ga akan nyelesain masalah, telepon orang tua lo cepet"

"Hiiks.....hiks... xel ha-harusnya gue aja yang mati"

"Jangan ngomong gitu zie.. ini udah takdir"

Dan semenjak kejadian itu, hubungan antara Kenzie, axel, dan Linzy semakin memburuk mereka saling menjauh, Sementara Linzy memutuskan pindah ke Jakarta.

Flashback off

"Woy.... hellooowww Rara quh, lo kenapa?" Ucap Tasya melambaikan tangan tepat di depan wajah Rara.

"Waaahhh,jangan-jangan nyawanya ketinggalan dikolam lagi" cerocos  Nicky sembarangan

"Ah..kenapa? apaan si, gue ma-masih pusing aja tadi" jawab Rara menyengir kuda

"Lo masih pusing? Masih mau tidur disini apa gimana?"

"Kalo pun gue tidur disini, ya gue juga harus ganti baju dulu kali, bajunya basah gini"

"Yaudah yuk kita anter lo ke kamar mandi,ganti baju"

Saat mereka keluar dari UKS berniat  bergegas untuk ke kamar mandi, mereka berjalan sambil bercanda menertawakan Rara tadi yang melamun, tiba-tiba ada seseorang sedang bersandar di tembok dekat pintu sambil menutup kedua telinganya menggunakan aerphone, menganggetkan ketiganya.

"Haaaaaaah,, astagfirullah ngagetin aja si ni orang" ucap Nicky, tetapi cowok tersebut tidak mengubris hanya mengangguk-anggukan kepalanya mendengarkan musik ditelinganya.

"Iyah, bisa gak sih jangan disitu kalo mau dengerin musik, duduk kek itu kan ada bangku, jangan dijalanan dong" ucap Tasya meninggikan suaranya menunjuk bangku disebelah kanan cowok tersebut.
Berbeda dengan Rara yang hanya mengamatinya dengan menyipitkan matanya.

"Eeeeeettttt..... budeg kali ya, kita ngomong gak didenger sama sekali, udah yuk ah Ra kita anter lo ganti baju ajah" ucap Nicky kedua kalinya, menarik tangan Rara yang berada disebelah kananya.

Tiba-tiba langkah Rara terhenti karena ada seseorang yang menarik tangannya, membuat kedua temannya otomatis memberhentikan langkahnya dan menoleh mendapati seseorang yang menatap dingin kearah mereka dan melepaskan salah satu aerphonenya.

"Haaaahhh..  k-kak .. kak Raffa" pekik Tasya menutup mulutnya dan memukul punggung Nicky

"Awwhh, sakit Sya," jawab Nicky mengelus punggunya.

Keduanya menatap ketakutan kearah Raffa, kecuali Rara yang menatap tangannya yang tadi ditarik oleh Raffa, sedangkan Raffa hanya menatap Rara dengan tatapan dingin dan tajam. Lalu dengan sadar Raffa melepaskan tangannya.

"Minta maaf sana buruuu" bisik Tasya pada Nicky

"Ahh... kak aku minta maaf yah ta-tadi aku gatau kalo kakak yang berdiri disitu" ucap Nicky gugup.

"Makanya jangan maen nyerocos aja" jawab Raffa.

"Eh ngomong-ngomong kakak berdiri disini dari tadi?" Sekarang Tasya yang angkat suara.

"Ga kok, gue cuma mau ngingetin sama temen lo ini, pulang sekolah jangan lupa kumpul, karna ada yang harus gue omongin" ucap Raffa mengalihkan pandanganya pada Rara

"Lo ngomong sa-sama gue kak?" Tanya Rara.

"Yaiyalaah, lo pikir?"

"Ehmm... kayanya gue gabisa kumpul dulu deh kak, gue harus langsung pulang soalnya"

"Jangan cuman gara-gara lo tenggelem tadi trus lo alesan buat ga kumpul ya, orang lo tenggelem di kolam yang gak dalem-dalem banget kok, manja"

"Bukan gitu kak, gue emang lagi gak enak badan aja,... lagian siapa yang manja, gue capek ajah jadii nanti ajah deh gue kumpulnya besok lagi aja ya kak...eh kok lo tau si gue abis tenggelem?".

"enak banget loh ngomong gamau kumpul segala, awas aja lo ya jangan harap bisa gue terima kalo lo ga ikut kumpul..
Hmmm... gue rasa lo gak diceritain ya sama temen loh?"

"Hehhh Ra lo jangan galak-galak, dia itu yang nolongin lo tadi" bisik Tasya

"Haaaaaaaaaaah......"  kaget Rara menutup mulutnya "masaa siihhh???" bisiknya.

"Iya Ra, dia itu yang nolongin lo paling cepet tadi, karna dia ada dikolam sebelah kita, kalo gaada dia mungkin lo pingsan lebih lama dari ini" jawab Nicky

"See?" Ucap Raffa mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa gue gak percaya yah" gumam Rara yang tentu saja bisa didengar oleh orang didepannya.

"Dasar..... gak tau terimakasih" ucapnya final, melangkahkan kakinya meninggalkan mereka.

"Eh... maka-... yaaah ditinggal gue"
Jawabnya mendengus kesal menghentak-hentakan kakinya.

****

Maafkan ceritanya yang mungkin gaje yaah, stay terus... see you in the next part
#vommment

❤Syeeerly

RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang