TWO - Belva si Gadis Cerewet.

352K 25.9K 836
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca:)

Happy Reading!

"Nathan.. bangun, nak. Udah pagi, loh. Kamu nggak sekolah?" Nathan menggeliat kecil lalu perlahan membuka matanya. Terlihat Renata di hadapan wajahnya.

"Tidur aja terus. Nggak usah sekolah, mau jadi apa dia nanti?" Malvin menyela sembari membetulkan letak dasi nya yang sedikit melenceng.

"Malvin! Ngomong tuh di jaga kenapa sih? Kamu mau nanti kalau--"

"Iya, iya. Maaf. Nathan, cepet sana kamu mandi terus berangkat." Nathan yang tak ingin ikut basa basi dan ia memang tidak ingin mendengar kedua orang tuanya itu semakin menjadi jadi pun langsung beranjak pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Nathan melihat Gibran adik kembarnya itu sedang menatap dirinya di cermin dengan senyumannya yang manis. Nathan hanya berdecih sebal melihatnya.

"Muka udah jelek mah jelek aja." Ujar Nathan lalu membuka seragam sekolahnya dengan cepat.

"Kesambet apa lo? Tumben banget peduli sama gue."

"Minggir." Nathan mendorong Gibran pelan lalu membuka lemari pakaiannya dan mencari baju seragam miliknya.

"Eh, lo abis di omelin Dad ya tadi malem? Lo pulang malem lagi? Kemana aja lo? Jangan bilang--"

"Shut up. Lo bukan Dora, jadi jangan bawel." Balas Nathan sinis lalu masuk kedalam kamar mandi yang ada disana, meninggalkan Gibran yang mendumal kesal

"Lah, kata siapa gue Dora? Muka cakep kayak Shawn Mendes gini." Gibran pun segera pergi dari sana untuk melaksanakan ritual sarapan cantiknya.

***

Nathan menikmati semilir angin yang menerpa kulit wajah dan membelai sehelai demi helai rambutnya.

Disinilah ia, di atap sekolah. Melewati pelajaran demi pelajaran yang sedang berlangsung. Tidak peduli dengan itu semua, Nathan hanya perlu ketenangan. Seperti ini.

Nathan yang tadinya menutup matanya kini membukanya lebar.

"Ya ampun! Lo apa apaan sih disitu, Kak?! Lo udah gila? Sinting? Apa miring? Inget dosa! Masyaallah!" Seorang perempuan membuat Nathan menoleh kebelakang, disana berdiri Belva dengan wajah terkejutnya.

Kini, ketengan Nathan benar benar terusik. Karena cewek yang sekarang berdiri agak jauh di belakangnya.

Nathan bangkit, lalu berpindah tempat dari atap sekolah dan menghampiri Belva.

Belva menempelkan punggung tangannya di kening Nathan, "Gue harap, lo nggak sakit, Kak. Kalau iya, gue rela kirim lo ke RSJ."

Nathan menautkan alisnya, tangan cowok itu terulur didepan kening Belva dan menyentilnya keras.

"Anjir, sakit, Kak. Lo bener bener udah gila, ya? Ikut gue." Belva refleks menggenggam tangan Nathan erat lalu menarik cowok itu. Hangat. Itulah yang Nathan rasakan sekarang. Sebelumnya, ia tak pernah merasakan rasa hangat seperti ini.

Nathan menarik Belva sampai jarak antara ia dan cewek itu benar benar terkikis. Cowok bertubuh tinggi atletis itu menatap Belva dalam dalam. Manik mata yang indah, pikirnya.

"Hello? Liat apa lo?" Belva melambaikan tangannya di depan Nathan membuat cowok itu segera tersadar dari lamunannya.

"Jangan ganggu gue terus." tekan Nathan lalu segera pergi meninggalkan Belva yang membulatkan mulutnya

"Gue? Ganggu dia?" Belva menggelengkan kepalanya kemudian, lalu bergumam pelan, "Ge-er banget."

***

My Cold Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang