THIRTY ONE - Masa Lalu yang Sama.

151K 9.3K 363
                                    

Jangan berharap lebih. Semakin lebih, semakin sakit jatuhnya.

•••

"GUE juga kangen lo,"

"Tapi dulu." Lanjut Nathan mulai mengepalkan tangannya.

"Segitu gampangnya kamu ninggalin aku? Kenapa!?"

"Nathan!" Nathan menoleh kebelakang termasuk juga Fara. Belva berdiri dengan wajah biasa saja, lalu cewek itu tersenyum dan mendekat ke arah mereka berdua.

"Kalian saling kenal, ya?" Entah pertanyaan ke berapa yang Belva utarakan pada Nathan maupun Fara. Tapi, diantara mereka berdua tak ada yang bisa menjawab tuntas pertanyaan itu.

Seketika Nathan mematung, apakah Belva mendengar semuanya? Apa yang harus ia katakan jika cewek itu mengetahuinya?

"Bel, aku ada janji sama Michael." Nathan menaruh pergelangan tangannya di punggung Belva lalu menggiring cewek itu untuk segera pergi dari sana.

Belva yang merasa ini aneh pun mulai mengeluarkan suaranya ketika mereka sudah sampai di dalam mobil, "Kamu kenapa, sih?"

"Aku rasa kamu nggak baik baik aja kalau ketemu cewek tadi."

"Aku baru tau namanya Fara. Dia kelas 12,"

"Kamu tau? Aku denger dia pindah kesini karena ada mantan pacarnya juga." Cerocos Belva bertubi tubi membuat telinga Nathan seketika memanas.

"Kamu bisa diem nggak, sih? Nggak usah bahas dia terus!"

Mata Belva membulat sempurna mendengar bentakan itu, dirinya seperti terkena sengatan petir di siang bolong.

Tentu, Nathan memang sering berkata seenaknya pada Belva. Tapi menurutnya, cowoknya kali ini bener bener marah. Terlihat dari raut wajahnya yang benar benar menampakkan raut wajah kebencian.

Belva hanya diam membisu membuat Nathan bergerak salah tingkah, "So-sorry."

Belva membenarkan posisinya dan tersenyum getir, "Entah apa yang lo rahasiain. Gue tau lo emang terlalu misterius."

Nathan terhenyak lalu memejamkan matanya dan tak tahu ingin melakukan apa, "Maaf. Jangan bahas dia lagi, tolong."

Belva tak menjawab apa apa, cewek itu memfokuskan penglihatannya pada luar jendela dimana mobil Nathan sudah melaju meninggalkan area sekolah.

***

"Gue nggak tau, tapi yang penting gue nggak suka dia deket sama Belva." Perempuan berambut panjang itu menyesap cappucino hangatnya perlahan sembari menatap pemandangan luar cafe yang terguyur hujan.

"Nathan susah buat di taklukin." jawab cewek yang duduk berhadapan dengannya.

"Ya. Tapi gue bisa."

"Kalau dia udah sayang sama satu orang, dia nggak bakal ngelepas cewek itu dengan mudahnya. Contohnya, Belva."

"Dia juga ngelakuin itu ke gue dulu."

"Lo udah disini, jadi lo urus kepentingan lo sendiri. Gue udah  cukup bantu lo."

Perempuan itu menatap temannya dengan tatapan kesal, "Gue emang udah disini, tapi gue tetep butuh bantuan lo."

Cewek yang berambut sebahu itu memutar bola matanya, "Tapi jangan seret gue kedalam masalah lo. Kalau sampai terjadi apa apa gue nggak mau ikut campur."

Gadis berambut panjang itu mengangguk lalu tersenyum kecil. "Oke."

***

Belva berjalan di koridor sekolah yang mulai lenggang. Cewek itu sesekali menghela nafas lelah karena selama jam pelajaran otaknya di paksa untuk terus berpikir keras.

My Cold Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang