SIX - Rasa Bersalah.

262K 18.9K 341
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca:)

Happy Reading ❤

.
.
.
.

BElVA masuk kedalam ruang UKS, cewek itu membuka kotak obat setelah izin pada pengawas UKS yang sedang bertugas. Maag Lina kambuh, jadi ia harus mengambilkan obat untuk temannya itu. Karena, Lina sangat malas jika berhadapan dengan UKS.

Belva melihat seseorang meringis di atas brankar, dan ia baru tahu bahwa itu adalah Nathan.

"Kak Nathan?" Nathan yang sedang meniup lengannya pun segera menoleh ke arah Belva.

Nathan yang menaikkan sebelah alisnya membuat Belva menghampiri cowok itu.

"Kenapa lagi, Kak?"

"Nggak papa."

"Mau di obatin?"

"Udah."

"Oh gitu ya," Belva melihat keadaan baju Nathan yang berantakan, dasi sudah terlepas dan tidak berbentuk.

Perlahan, Belva mengulurkan tangannya untuk melingkarkan dengan benar dasi yang tak terpasang sempurna. Nathan hanya diam, tak bisa berbuat apapun. Cowok itu menatap Belva yang mengaitkan dasinya dengan sangat hati hati.

"Selesai. Lain kali, lo harus lebih rapi, Kak." Belva mengusap baju Nathan yang sedikit kotor lalu menepuk tangannya.

"Gue balik ke kelas ya." Belva pun membalikkan badannya lalu pergi meninggalkan Nathan yang masih diam mematung.

***

"Mana ya bukunya? Katanya ada disini." Belva mengedarkan pandangannya pada rak rak buku di perpustakaan. Gara gara mengobrol, ia disuruh mencari buku yang entah apa itu namanya.

"Ekhm. Bisa minggir?" Suara seseorang membuat Belva yang ingin mengambil buku pun menoleh kebelakang. Disana berdiri Nathan dengan tangan yang di masukkan kedalam saku celana.

"Oh, lo, Kak? Mau ngapain?" Belva menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga.

"Ya nyari buku, lah. Apa lagi?"

"Emang harus di rak ini?"

Nathan mengangguk pelan, "Iya."

"Oh." Belva pun meminggirkan tubuhnya dengan berat hati lalu menatap Nathan yang mulai sibuk mencari buku yang di carinya.

"Seorang badboy kaya lo nyari buku? Mustahil, sih." Ucap Belva tanpa merasa bersalah lalu berpura pura mencari buku di rak sebelah Nathan.

"Cewek gila ngomong kayak lo nyari buku? Mustahil." Balas Nathan membuat Belva menatap cowok itu.

"Gue nggak gila ngomong, tuh."

"Menurut lo?"

"Nggak."

Nathan menatap Belva balik, lalu mendekatkan dirinya kepada Belva membuat cewek itu memundurkan tubuhnya sampai menabrak rak di belakangnya.

"Harus gue puterin segala omongan yang udah lo ucapin?" Belva diam, lalu menggelengkan kepala kemudian.

"Eh, emm nggak usah."

Nathan menatap keatas rak yang memperlihatkan buku yang ingin tumbang ke arah Belva.

"Minggir." Refleks Nathan memeluk Belva yang otomatis menundukkan kepalanya.

Alhasil, buku buku tebal jatuh kearah Nathan membuat cowok itu meringis kesakitan.

Belva diam mematung, melihat Nathan yang kesakitan sekaligus melihat buku buku yang berjatuhan.

"Ya ampun, buku nya jatoh lagi." Belva memungut buku yang terhampar di lantai lalu mengembalikannya ke rak tanpa memperdulikan Nathan.

My Cold Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang