Sebenarnya Sooji malas pulang ke rumah, tapi ibunya mengancam akan mendatanginya langsung kalau dia tidak mau pulang minggu ini.
Percayalah, lebih baik Sooji yang pulang daripada ibunya datang ke seoul lalu memporak-porandakan apartemen kecilnya yang jauh dari kata 'mewah'.
Dengan muka cemberut Sooji akhirnya mengajak Sohee pulang ke daegu. Ke Kota kelahiran mereka, Tempat keluarga besar mereka tinggal.
Sohee tidak menolak, dengan senang hati ia menawarkan mobil barunya sebagai kendaraan mereka pulang kampung.
Sooji memang tidak punya mobil. Ia tidak butuh kendaraan pribadi. Targetnya adalah sebuah rumah mewah dengan tiga lantai, dua kolam renang dan taman seluas 1 hektar.
Jangan tanya kapan itu akan terwujud.
"Besok sajangnim dan dua pengawalnya yang keren akan mengadakan makan bersama sebagai syukuran menang tender. Semua pegawai boleh bergabung, apa kau mau?"
Sooji mengangkat kedua bahunya. Wajahnya lesu tak bersemangat.
"Kau berniat pergi?
"Ya, kalau kau mau ikut."
"Entahlah, lihat situasi dirumah nanti. Kalau ibu mengomeliku habis-habisan, aku mungkin akan ikut agar ada alasan untuk kembali ke seoul secepatnya"
Sohee menipiskan bibirnya."Lihat betapa takutnya kau pada ibumu"
"Cobalah menjadi putrinya agar kau tau betapa menyeramkannya ibuku"Sooji meringis mengingat seberapa menyeramkan sang ibu ketika marah."Turunkan saja aku didepan foodies"
"Kau yakin? Jarak restoran itu dengan rumahmu masih jauh"
"Tidak apa-apa, aku bisa meminta Sangmoon menjemputku"
"Baiklah, memangnya untuk apa kau mampir kesana? Jangan bilang untuk makan. Aku tau kau pencinta kuliner tapi kau tidak akan makan makanan mahal"
"Kau benar. Aku hanya memenuhi undangan dari ibu negara. Dia tentu tidak ingin kencan buta laknat buatannya diabaikan"
Sohee tertawa mendengar gerutuan Sooji tentang 'kencan buta' yang entah sudah kesekian berapa dirancang untuk melepas masa lajang sahabat karibnya tersebut.
"Hey, aku bisa menemanimu kalau kau mau"
"Dan membiarkanmu menertawakanku seharian? No Way!"
"Ya sudah, terserah. Aku kan hanya menawarkan bantuan"
Tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk menyebrangi jalan masuk ke kota daegu. Sebenarnya rumah Sooji & Sohee letaknya jauh dari hiruk-pikuk kota alias disebuah desa terpencil yang penuh dengan penduduk serba sederhananya. Mulai dari cara hidup hingga cara pikir.
Sohee membelokkan mobilnya masuk ke pom bensin yang berhadapan langsung dengan restoran 'foodies' yang dimaksud Sooji.
"Kau tidak keberatan menyebrang kesana sendiri?"tanya Sohee dengan pandangan terarah pada jalan raya yang menjadi pihak ketiga antara pom bensin dengan restoran.
"Tidak masalah, kau memang sahabat yang baik"cibir Sooji yang kini membuka pintu mobil dan turun dari kendaraan milik teman.
"Jangan lupa memberitauku kalau kau jadi ikut makan malam besok"
"Tenang saja, aku bukan pelupa sepertimu"
Seolah tak mendengar gerutuan Sohee, Sooji buru-buru menyebrang jalan dan masuk kedalam Restoran dimana pertemuannya dengan seseorang sudah dirancang dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlovable CEO
Любовные романы[COMPLETED]✔ "That annoying CEO is my husband" [Myungzy] @aprlmhrayone 201711--201910