12- SENTIMENT

6.2K 743 67
                                    


Siapa bilang sikap lembut dan perhatian Myungsoo saat bulan madu di Jepang akan tetap berlaku hingga kepulangannya ke Seoul?

Big NO.

"Proyek ini seharusnya selesai satu minggu yang lalu!"

Pimpinan DC itu baru saja membanting map berisi laporan pembangunan hotel yang belum rampung sekaligus mengecam semua bawahannya. Semua bawahan yang terlibat kedalam proyek tersebut lebih tepatnya.

Ya, mereka sedang melakukan meeting di aula perusahaan.

Para pegawai hanya bisa mendengar cacian Myungsoo sembari menundukkan kepala layaknya terdakwa, sementara Jongin yang menjadi sasaran utama amukkan sang pimpinan justru nampak tenang-tenang saja-- Seolah cacian dan hujatan pedas yang keluar dari mulut Myungsoo sudah menjadi makanannya sehari-hari.

"Kim Jongin, bisa kau jelaskan padaku kenapa proyek ini mundur dari waktu yang sudah ditentukan?"

Bukan rahasia umum lagi, Jika seluruh tanggung jawab perusahaan dilimpahkan pada Jongin selagi CEO mereka melakukan perjalanan bulan madu ke Jepang. Semua pegawai mengetahui tentang hal itu, hanya saja.. yang membuat mereka bingung, kenapa sekembalinya dari bulan madu, Myungsoo menjadi lebih sensitif dan uring-uringan?

"Suplier langganan anda mengalami sedikit masalah hingga bahan-bahan yang dibutuhkan tidak kunjung datang"jawab Jongin dengan nada malas namun tetap berwibawa. Ia sendiri sudah bekerja keras mengurus perusahaan satu minggu belakangan tapi yang Myungsoo lihat hanya bagian buruknya saja.

Myungsoo geram mendengarnya. Entah pikirannya yang memang sudah penuh atau memang di rancang untuk tidak menampung apapun-- yang jelas kepalanya serasa panas dan akan pecah sebentar lagi.

Ia adalah seorang pekerja keras yang segala hasil usahanya harus menyandang gelar 'perfect'.

"Kau bisa mencari suplier yang lain. Mundurnya proyek ini bisa membuat perusahaan kita kehilangan investor!"

"Hei Kim Myungsoo, kau pikir aku hanya mengurusi satu proyek saja? Kau meninggalkan 4 proyek sekaligus! Aku harus lari ke Jeju, Bangkok, Beijing dan Jakarta! Apa kau pikir aku hanya tidur di meja kerja?!"

Semua pegawai melongo menyaksikan Jongin memaki balik CEO mereka. Seingat mereka Jongin lebih cenderung diam dan menerima-- ah, mungkin kupingnya sudah panas.

Ini terlihat seperti pertempuran antar saudara, sayangnya lokasi pertempuran kurang strategis karena meja meeting biasanya dihiasi kritik dan saran-- bukan dua penghuni jabatan yang saling meneriakki satu sama lain.

Sooji yang sedari tadi duduk diujung ruangan bersama Sohee dan juga Irene tak henti menatap Myungsoo dengan asap mengepul diatas kepalanya, sedangkan kedua teman kerjanya itu sibuk bergosip.

Rasanya baru kemarin ia melihat sosok lain pada diri Myungsoo, tapi sosok itu sudah menghilang begitu cepat dan tak terduga.

Sooji juga kesal mengapa Jongin harus membalas ocehan Myungsoo dan membuat meeting semakin berjalan lamban, padahal perutnya sudah lapar dan tidak sabar ingin menyambut jam makan siang.

Kelihatannya Jongin tidak hanya bagus dalam hal berakting menjadi pria bengek, dia juga bagus dalam hal memaki.

"Kau jangan berlebihan! Aku meninggalkan semua proyek itu dalam kondisi 99% rampung!"

"Kau yang jangan berlebihan! Proyek ini hanya mundur satu minggu, bukan satu tahun! Kalaupun semua investormu hilang, kau tidak akan jatuh miskin!"

Unlovable CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang