9- NEXT

5.4K 643 59
                                    


HATCHII!!

Sooji dan Myungsoo beradu mengeluarkan suara bersin.

Tidak, itu tidak termasuk kedalam misi.

Setelah dikeluarkan dari sungai tempat memancing sampai duduk diruang tamu rumah nenek Kim dan dibuatkan teh madu hangat, sepasang suami-istri itu tak hentinya mengeluarkan suara bersin.

Hidung mereka memerah dan tubuh mereka menggigil meski pakaian basah mereka sudah di ganti dengan pakaian baru yang lebih tebal dan hangat.

"Apa perlu dipanggilkan dokter?"Nenek Kim menatap khawatir keadaan cucu dan juga cucu menantunya.

"Tidak perlu Nek, berikan saja aku obat demam hatchii! Aku akan membaik setelah meminumnya dan istirahat hatchii!"jawab Myungsoo.

"Aku juga Nek"tambah Sooji yang segera menutup hidungnya dengan sapu tangan ketika merasakan sesuatu hendak menyembur dari sana.

"Baiklah kalau begitu"Nenek Kim menyetujui kemudian memanggil pelayan rumahnya dan meminta untuk diambilkan obat demam beserta dua cangkir teh madu hangat lagi, karena teh yang diberikan pada Myungsoo dan Sooji 7 menit yang lalu sudah habis."Misi nomor tiga terpaksa ditunda sampai kondisi tubuh kalian benar-benar fit"

Sooji tampak kecewa mendengarnya. Jika saja ia tau akhirnya akan seperti ini-- ia tidak akan mendorong Myungsoo masuk ke sungai.

"Setelah minum obat, kalian kembalilah kedalam kamar dan beristirahat secukup mungkin. Kita bertemu lagi di meja makan besok pagi"putus nenek Kim setelah pelayan yang ia suruh mengambilkan obat dan teh sudah datang.

Wanita lansia itu harus kembali ke kamar setelah salah seorang pelayannya yang lain mengingatkannya untuk segera beristirahat karena ia terlalu banyak melakukan aktivitas hari ini.

Kondisi kesehatan Nenek Kim juga tidak terlalu baik.

Setelah minum obat dan menghabiskan teh masing-masing, Sooji dan Myungsoo benar-benar kembali ke kamar untuk beristirahat.

Flu yang tiba-tiba menyerang, membuat Sooji merasakan kantuk luar biasa. Meskipun begitu, ia tidak bisa langsung tertidur pulas.

"Sajangnim.."

Myungsoo yang sudah meringkuk didalam selimut terpaksa menoleh kearah Sooji yang baru saja memanggilnya dengan suara lirih.

Wajah gadis itu nampak pucat.

"Apa?"

"Bisakah anda meminta sebuah dipan? Aku tidak bisa tidur diatas lantai saat sedang sakit"Sooji memohon.

Myungsoo mengernyitkan dahi. Di matanya, Sooji adalah sosok gadis yang mudah sekali berubah mood. Setelah memperlakukannya bagaikan musuh, sekarang Sooji bertingkah seperti bawahan patuh yang patut diberi apresiasi.

"Kau tidak bisa tidur diatas lantai?"

"Ne.."

"Kalau begitu tidurlah diatas atap"cuek Myungsoo.

"Hiks.. hiks.."

Diluar dugaan, Sooji justru menangis tersedu-sedu.

Dibalik sifatnya yang serampangan, rupanya Sooji bisa berubah menjadi mellow dan manja ketika sedang sakit. Oleh karena itu ia jarang sekali sakit, ia tidak mau bermanja pada ibunya yang galak.

Tapi ibu yang galak jauh lebih baik daripada tidak ada seorangpun yang bisa Sooji jadikan tempat untuk bermanja, contohnya sekarang.

Hanya orang bodoh yang mau bermanja dengan singa bertanduk seperti Kim Myungsoo.

Unlovable CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang