17- CHOICE

8K 764 101
                                    

[⚠ SORRY, GAK SEMPET DI EDIT ⚠]







Selagi menunggu Myungsoo siuman__ Sooji berinisiatif untuk membersihkan rumah. Meski pada dasarnya Myungsoo sangat amat anti dengan yang namanya berantakan dan kotor-- jadi semua ruangan sudah dijamin bersih, tapi Sooji masih bisa merapikan beberapa barang seperti botol-botol minuman yang berserakan di lantai 1.

Setelah semua kegiatan itu rampung, Sooji masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Usai membersihkan diri, Sooji berkutat didalam dapur. Dengan pengetahuan memasak yang tidak seberapa-- Sooji berusaha membuatkan bubur untuk Myungsoo.

Klek

Sooji menoleh sepersekian detik kearah pintu kamar mandi yang baru saja terbuka. Betapa terkejutnya ia melihat Myungsoo keluar dari sana dengan handuk menempel diatas kepala.

Rambut dan tubuh pria itu terlihat basah, menandakan jika sang pemilik baru saja memandikannya.

"Kenapa kau keluar dari kamar? Memangnya kau sudah sembuh?"suara Sooji agak meninggi. Khawatir akan kondisi tubuh Myungsoo yang masih lemah tapi sudah dipaksakan beraktifitas.

"Aku bisa berjalan ke kamar mandi, tentu saja aku sudah sembuh"jawab Myungsoo sambil berjalan mendekati Sooji. Suaranya masih sangat parau.

Sooji menelisik dari kepala hingga kaki-- setelah yakin kondisi Myungsoo sudah lebih baik, ia pun menganggukan kepala.

"Kalau begitu duduklah. Aku sudah membuatkanmu bubur, kau harus memakannya agar perutmu tidak kosong dan tenagamu kembali pulih"

Sooji mematikan kompor dan memindahkan bubur didalam panci ke dalam mangkuk.

Myungsoo menurut. Ia duduk di meja makan sambil mencicipi semangkuk bubur yang baru saja diletakkan Sooji di hadapannya.

"Ku harap rasanya tidak terlalu buruk"

Myungsoo hanya tersenyum tipis. Cukup dirinya saja yang tau seperti apa rasa bubur buatan Sooji.

"Seharusnya kau beristirahat lebih lama. Ini sudah pukul 8 malam, kau pasti akan kesulitan tidur nanti"

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir"

Sooji memutar bola matanya jengah. Ia hampir lupa kalau Myungsoo itu makhluk keras kepala dengan obsequious.

"Lagipula ada sesuatu yang ingin ku bahas denganmu"

Sooji mengernyit. Jantungnya berdetak dua kali lebih kencang saat mendengar kalimat 'ada sesuatu yang ingin ku bahas denganmu'. Entah kenapa~ Sooji sibuk menebak-nebak sesuatu apa itu.

Myungsoo meletakkan sendok buburnya, kemudian menyampirkan handuk yang bertengger di bagian bahunya ke sandaran kursi.

"Ehem"dehemnya sebelum memulai percakapan yang lebih serius."Aku sudah memikirkan tentang hal ini berulang-ulang kali, dan menurutku sekarang adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya secara langsung denganmu"

"Maksudmu apa?"Sooji berusaha menutupi kegugupannya dengan cengiran khas.

"Tunggu sebentar.."

Myungsoo bangun dari meja makan kemudian berjalan meninggalkan ruangan. Sepertinya ia menuju ke arah kamar.

"Kira-kira apa yang ingin dia sampaikan?"Sooji sangat gugup. Giginya refleks mengigiti kuku-kuku jemari tangannya.

Dan kegugupan Sooji semakin menjadi-jadi sekembalinya Myungsoo ke meja makan, bersama sebuah berkas dengan map biru.

Myungsoo langsung meletakkannya dihadapan Sooji.

"I-ini apa?"Sooji mulai gemetaran. Ia harap itu bukan berkas yang apalah-apalah.

Unlovable CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang