25- FARMING

4.8K 556 28
                                    

Akibat terlalu asyik bermain game, Myungsoo dan Sangmoon pun lupa waktu. Alhasil mereka pulang ke rumah menjelang subuh. Dengan mata mengantuk dan tubuh pegal-pegal.

"Ini semua gara-gara kakak ipar"

"Hei, berani sekali kau menyalahkanku? Jelas-jelas gara-gara kau kita harus pulang pagi"

"Kakak ipar kalah tapi tidak terima, jadi memaksa mengulang permainan terus-menerus"

Myungsoo otomatis berkacak pimggang.

"Tck, kau benar-benar tidak mau kalah dan suka berbuat curang seperti kakakmu"Myungsoo menyamakan Sangmoon dengan Sooji."Bukankah kau sendiri yang memaksa mengulang permainan terus menerus? Katamu mumpung aku yang membayar"

"Kapan aku bilang begitu?"

"Kau ini benar-benar.."

Myungsoo memiting leher Sangmoon dan membuat adik iparnya tersebut meringis kesakitan.

"Kakak ipar, lepaskan aku. Aku tidak bisa bernafas"Sangmoon berusaha melepaskan pitingan Myungsoo, tapi ia kalah kuat.

"Tidak akan lepas sebelum kau meminta ampun"

"Oke, oke.. maaf kakak ipar, aku hanya bercanda tadi. Sudahlah, Lepaskan aku"

Myungsoo pun melepaskan pitingannya dan membuat Sangmoon bernafas terburu-buru seraya terbatuk-batuk.

"Berdoa saja semoga Ibu masih tidur nyenyak"kata Sangmoon. Posisi mereka sekarang sudah berdiri di depan rumah.

Naas, setelah mengatakan hal tersebut____ Pintu rumah langsung terbuka dengan tidak santainya, memunculkan sosok Ny. Bae dan juga Sooji yang berdiri menatap mereka sambil melipat tangan didepan dada. Tatapan yang sangat mengerikan, membuat Myungsoo serta Sangmoon gelagapan. Bak maling yang tertangkap basah sedang menjual barang curian.

"I-ibu s-sudah bangun?"tanya Sangmoon terbata-bata. Baginya Sooji tidaklah penting, sang Ibu jauh lebih berbahaya ketika marah. Seperti granat yang siap meledak begitu dilempar.

Sedangkan Myungsoo hanya bisa menundukkan kepala. Entah sejak kapan ia menyandang status STI (suami takut istri).

"Darimana kalian?"

"Me-menghirup udara segar Bu, kebetulan kakak ipar sedang insomnia"alasan Sangmoon.

"Heh anak kurang ajar, kau pikir Ibu percaya? Kau pergi ke warnet untuk bermain game kan?!"

Sangmoon menciut. Darimana ibunya tau kalau ia dan kakak iparnya usai bermain game di warnet?

"Asal kau tau, para tetangga datang bergilir melaporkan ulahmu. Ibu diam karena sudah lelah melarangmu bermain game!"maki Ny. Bae dengan nafas naik-turun."Sekarang kau malah mengajak kakak iparmu begadang!"

Myungsoo tidak menyangka Sangmoon telah menipunya. Ia pikir Sangmoon benar-benar menggunakan game untuk melepas penat, tapi ternyata adik iparnya tersebut melakukannya dengan rutin setiap malam.

"Aku sudah bilang kakak ipar insomnia, jadi aku menawarinya untuk ikut. Daripada duduk sendirian, nanti kalau kesurupan bagaimana?"

Myungsoo refleks memukul pantat Sangmoon.

"Kalian bisa memberitahu dulu sebelum pergi, atau paling tidak kunci rumah rapat-rapat. Anjing tetangga baru saja menerobos masuk dan mengobrak-abrik ruang tamu, bahkan poop sembarangan"

Kali ini Sooji yang angkat bicara. Mengingatkan Sangmoon jika dirinya memang lupa mengunci pintu. Hanya menutupnya, itupun setengah.

"Beruntung hanya anjing. Bagaimana kalau ada orang jahat yang masuk?"Sooji melanjutkan aksi celotehnya.

Unlovable CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang