Sooji tampak begitu cantik & anggun dalam balutan gaun pengantin putih dengan renda keemasan dibagian bahu yang setengah terekspos. Rambutnya disanggul rapi dan ditutup kain transparan dengan pernak pernik bunga.
Gadis itu duduk termenung didepan cermin ketika 2 perias yang sudah mengubah penampilannya menjadi seperti putri dinegeri dongeng pergi meninggalkan ruangan luas milik gereja terbesar dikota seoul.
Sooji akan menikah. Ya, menikah. Satu hal yang tidak pernah terlintas dikepalanya.
Sejak kejadian direstoran kemarin, ibunya mengawasinya dengan amat sangat ketat seolah ia narapidana yang bisa kabur kapan saja. Tidak perduli sama sekali seberapa frustasinya Sooji meski ia mogok makan & minum, bahkan menangis sampai matanya bengkak sekalipun.
Sooji ingin dilahirkan dengan ibu yang berbeda dikehidupan selanjutnya. Terdengar durhaka, tapi ia benar-benar tidak menginginkan hal seperti sekarang ini. Dipaksa menikah seolah ia tidak punya hak untuk memilih masa depan.
Salahkan keluarga 'Kim' yang begitu kaya raya sehingga bisa dengan mudah menyiapkan pesta mewah dalam jangka waktu kurang dari 24 jam.
Sooji berdoa dalam hati semoga hari ini terjadi bencana besar, apapun itu jenisnya. Asal ia tidak jadi menikah.
Ia tidak berani membayangkan bagaimana mengerikannya Kim Myungsoo. Berada dalam satu kantor saja sudah membuat Sooji ingin lenyap dari dunia, apalagi jika tinggal dalam satu rumah nanti?
God, tolong beri Sooji keajaiban.
"Seharusnya aku tidak menangis didepan Nyonya Kim.."isaknya penuh penyesalan."Tapi tanganku sakit sekali, ibu meremasnya tanpa ampun. Dia mantan pegulat.."
Cklek!
Tak lama kemudian, pintu lebar milik ruangan tempat Sooji meratapi nasib itupun terbuka.
"Sohee, tolong aku..."
Sohee datang bersama sebuket mawar putih dan juga babys breath ditangannya.
"Apa yang bisa kulakukan? Kau bahkan tidak berani pada ibumu"ucap gadis yang mengenakan gaun merah jambu tersebut."Bawa ini ke altar nanti"Sohee menyerahkan bunga yang dibawanya pada Sooji.
"Kenapa tuhan begitu tidak adil padaku?"
"Sooji, kau jangan berlebihan. Kau tidak dipaksa menikah dengan rentenir tua dan kejam seperti kisah siti nurbaya. Yang menikah denganmu ini seorang CEO tampan. Perempuan lain pasti akan menjerit kegirangan"
Sooji menghembuskan nafas dramatis.
"Kita benar-benar tidak sehati.."gumamnya yang direspon Sohee dengan gidikan ngeri.
"Sudahlah, aku akan keluar. Aku kemari hanya untuk memberikan bunga itu padamu"ucap Sohee yang kemudian berbalik dan meninggalkan Sooji kembali diam seorang diri.
Namun kediaman itu tak berlangsung lama, karena ibunya & Sangmoon masuk dengan wajah ceria. Tidak bisakah mereka berhenti tersenyum? Senyum mereka adalah jarum bagi Sooji. Hatinya tertancap-tancap.
"Lihat betapa cantiknya putri ibu.."puji nyonya Bae dengan wajah yang luar biasa berseri.
"Noona, aku tidak percaya kau akan menikah hari ini. Doa ibu terjawab begitu cepat padahal kemarin kau masih menolak mati-matian"tambah Sangmoon.
Sooji melempar tatapan sendunya kearah jendela kecil yang terbuat dari besi. Kalau Sangmoon saja tidak percaya, apalagi Sooji?
"Sangmoon, tolong ambilkan tas ibu yang tertinggal di toilet"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlovable CEO
Romansa[COMPLETED]✔ "That annoying CEO is my husband" [Myungzy] @aprlmhrayone 201711--201910