29- MOM

4.5K 463 35
                                    


Sooji membuka kelopak matanya dengan malas-malasan. Tubuhnya terasa sangat pegal, terutama kakinya. Mungkin efek jalan-jalan seharian kemarin. Maklum, sejak masa kehamilannya terdeteksi-- ia yang memang jarang sekali berolahraga semakin menjelma menjadi sosok yang tidak peduli pada kesehatan jasmani. Apalagi Myungsoo sering melarangnya melakukan sesuatu yang berat & berpotensi membuatnya kelelahan.

"Eh?"pekik Sooji ketika menyadari dirinya berada di dalam kamar.

Seingatnya, kemarin ia sedang menonton TV sembari menunggu suaminya pulang dari bandara untuk menjemput sang ibu mertua. Naas, ia ketiduran sebelum Myungsoo kembali.

"Pasti Myungsoo yang memindahkanku ke kamar"gumam Sooji."tck, kenapa tidak membangunkanku? Aish, aku sudah memberi kesan tidak baik pada ibu mertua. Bagaimana ini?"

Sooji menjambak rambutnya yang memang sudah berantakan paska bangun tidur. Kemudian menoleh kearah samping tempat tidur yang kosong, tanda jika Myungsoo sudah bangun lebih dulu darinya.

Hidung Sooji lalu menghirup aroma lezat yang membuat perutnya keroncongan, disusul bunyi celotek yang terdengar dari dapur rumah.

"Siapa yang sedang memasak? Myungsoo atau Ibu mertua?"Sooji bermain tebak-tebakan. Ia memang belum bisa memastikan apakah ibu mertuanya sudah sampai di rumah atau belum, tapi andainya benar yang sedang memasak itu si ibu mertua. Bukankah suatu hal yang buruk?

Sooji tidak ingin di cap sebagai menantu malas yang membiarkan mertuanya memasak sendiri. Oh no, no, big NO!

Sooji buru-buru turun dari ranjang sambil mengikat rambut ala kadarnya. Setelah memakai sendal rumah, Sooji segera keluar dari kamar dengan langkah tergesa-gesa. Kemana tujuannya?

Dapur.

"Morning"

Sapaan Myungsoo membuat langkah tergesa-gesa Sooji terhenti beberapa meter di depan pintu kamar mandi. Ya, Myungsoo baru saja keluar dari sana dengan memakai handuk kimono dan handuk biasa yang digunakan untuk menggosok rambut basahnya.

Sooji menatap Myungsoo sebentar, lalu melongok kearah pintu dapur yang terbuka lebar. Dugaannya terbukti benar, ada orang lain di rumah mereka dan itu pasti si ibu mertua.

"Ibumu.."

"Sedang memasak di dapur"ucap Myungsoo dengan nada enteng. Biar dikata Sooji belum bertanya apa-apa, tapi ia sudah memberi jawaban yang cocok.

"Kenapa tidak membangunkan aku?"protes Sooji dengan mata melotot.

"Tidurmu sangat nyenyak, aku tidak tega. Lagipula kau sendiri yang mengatakan kalau kau lelah setelah jalan-jalan seharian bersama teman-temanmu"

"Iya, tapi.."Sooji menggigit bibirnya."Bagaimana kalau ibumu berpikir aku ini pemalas? Sebagai seorang istri.. bukankah seharusnya aku memasak sarapan, membangunkan suami & menyiapkan air hangat?"

"Memangnya kau pernah melakukan itu sebelumnya?"

Skakmat.

Perkataan Myungsoo barusan sukses membuat Sooji bungkam dan berhenti bersikap panik.

"Ya, kau benar"ujarnya sadar diri."Aku tidak pernah membangunkanmu karena kau selalu bangun lebih awal dariku. Aku tidak pernah menyiapkan air hangat karena kran di kamar mandi sudah seperti dispenser. Dibanding aku, kau lebih pandai memasak. Aku hanya bisa memberimu roti & kopi untuk sarapan. Aku pernah mencoba memasak tapi hasilnya sangat buruk. Bahkan untuk memasak kerang kecap saja butuh waktu berjam-jam, itu pun dapurmu harus berantakkan"aku Sooji panjang, lebar & apa adanya."Aku.. merasa gagal menjadi seorang istr-"

Unlovable CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang