"Katanya hanya cuti, kenapa mengemasi semua barang-barangmu?"keluh Sohee, gadis ini tengah membantu sekaligus merecokki Sooji yang dengan telaten merapikan barang-barang miliknya yang selama ini tersimpan di dalam bilik kerja kemudian mengepaknya ke dalam kardus.Setelah kembali dari euphoria liburan di pulau Jeju, Sooji membuat sebuah keputusan yang sudah di idam-idamkan Myungsoo. Yeah, Sooji memilih untuk berhenti bekerja. Walaupun hanya untuk sementara alias cuti, bukan mengundurkan diri. Karena Sooji benar-benar masih belum siap untuk melepas impiannya sebagai wanita karir.
Beruntung suami sekaligus CEO-nya yang tiba-tiba berubah menjadi sosok lembut, perhatian dan penyabar, bersedia memberi Sooji waktu untuk beradaptasi. Jadi selama cuti panjangnya nanti__ Sooji akan berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik. Kalau Sooji merasa gagal atau tidak nyaman___ ada kemungkinan baginya untuk kembali bekerja, tapi itu hanya berlaku pada masa kehamilan Sooji. Jika bayi mereka sudah lahir ke dunia nanti, Sooji diwajibkan untuk benar-benar meninggalkan dunia karir. Dan Myungsoo tidak akan memberi toleransi.
Ya, kalau dipikir-pikir sama saja. Semuanya hanya masalah waktu.
"Eunji akan memakai ruang kerjaku selagi ruangannya di renovasi, aku tidak mau perkerjaannya terganggu karena barang-barangku yang menumpuk ini"
"Sooji-ya, apa kau benar-benar ingin berhenti bekerja?"raut wajah Sohee mendadak sedih, matanya berkaca-kaca. Terlalu dramatis, padahal sepanjang Sooji mengenal Sohee___ dia adalah orang yang sangat realistis dan anti menye-menye.
"Ya, begitulah... aku punya tanggung jawab dan kewajiban baru di luar kantor"
"Aigoo... sahabatku ini benar-benar sudah menjadi istri orang... hiks, kenapa aku merasa sedih ya?"Sohee memeluk Sooji dari samping. Gadis ini benar-benar terbawa oleh suasana perpisahan yang tak semestinya mengharu-biru.
"Sudahlah, aku tidak apa-apa.."Sooji menepuk pundak Sohee untuk menghiburnya.
"Hiks, bagaimana kalau aku merindukanmu??"
"Kau bisa datang ke rumah kapanpun kau mau"
Sohee menghela nafas pendek kemudian melepas pelukannya dan menyeka air matanya.
"Setidaknya tunggulah sampai jam makan siang tiba, aku yakin Eunji dan Irene juga ingin mengucapkan salam perpisahan padamu.."
"Ahh.. kalian ini jangan bersikap seolah-olah aku hendak pergi ke tempat yang jauh. Aku hanya cuti, kau boleh mengajak Eunji dan juga Irene berkunjung ke rumah. Pintu rumah selalu terbuka untuk kalian.."terang Sooji."Semakin banyak yang mengucapkan selamat tinggal padaku, aku akan semakin mudah berubah pikiran. Kalian harus mendukungku, oke?"
"Hm, baiklah.. terserah kau saja.."Sohee pun pasrah."Izinkan aku membantumu membawa barang-barang ini turun ke bawah"
"Tidak perlu, aku sudah meminta bantuan Wonho. Dia bisa membawa 4 tumpuk kardus sekaligus, jadi bisa menghemat waktu"
"Ya, ya, ya, baiklah.."Sohee menyerah.
"Bagaimana? Sudah selesai beres-beresnya?"tegur Wonho yang kedatangannya tak bisa dirasa dan di dengar.
"Sudah, tolong bawakan sampai ke basement ya?"
"Siap, istri boss"Wonho menyanggupi dengan sedikit godaan. Benar kata Sooji___ membawa 4 tumpuk kardus sekaligus bukanlah perkara sulit bagi Wonho yang kuat.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang. Bersikap baiklah selama aku tidak ada. Jadilah anak manis di mata manager team dan jangan mencari gara-gara lagi dengan Jongin. Karena semakin kau membencinya, rasa bencimu akan berubah menjadi cinta. Dan semakin Jongin membencimu, rasa bencinya akan membuat kalian berjodoh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlovable CEO
Romance[COMPLETED]✔ "That annoying CEO is my husband" [Myungzy] @aprlmhrayone 201711--201910