Jika di ibaratkan kedalam sebuah perumpamaan___ Myungsoo adalah............. seekor burung yang terpenjara di dalam sangkar emas.
Mengapa?
Karena sesampainya di Jeju, Sooji terus menempel dan mengikutinya kemanapun ia pergi. Entahlah, istrinya itu menjadi lebih agresif, sensitif dan posesif paska tingkah laku anehnya diatas kapal.
Banyak hal yang terjadi saat mereka sedang berjalan-jalan di pesisir pantai siang hari tadi---- Sooji yang biasanya merasa risih sendiri ketika melakukan skinship, tanpa di duga terus mengapit lengan Myungsoo sesekali bersandar di bahunya. Awalnya Myungsoo tidak keberatan, tapi semakin kemari tingkah Sooji semakin tidak bisa diterima oleh nalar. Bayangkan saja___ tidak ada angin, tidak ada hujan, Sooji tiba-tiba mengamuk seperti singa keranjingan hanya karena Myungsoo mengalihkan pandangan sedikit darinya. Sooji dengan membabi-buta menuduh Myungsoo mata keranjang. Bisa-bisanya melirik kearah wanita berbikini, padahal disebelahnya ada sang istri.
Sungguh, Myungsoo malu semalu-malunya. Terlebih ketika ada sepasang kakek-nenek menasehatinya yang aneh-aneh.
Demi tuhan, Myungsoo tidak melirik wanita berbikini. Ia menoleh kearah lain hanya karena kepalanya sedang pegal saja. Butuh perenggangan.
Setelah memaki-maki Myungsoo, Sooji langsung meninggalkan suaminya dengan kedongkolan yang hampir mencapai ubun-ubun.
Myungsoo merasa serba salah walau tak yakin apa salah dan dosa yang ia perbuat. Mau tak mau pria ini pun mengejar Sooji, merayu serta memohon pada istrinya agar tidak melanjutkan aksi ngambeknya.
Setelah sembuh dari mode uring-uringan___ Sooji malah semakin menjadi-jadi. Menjadi sok manis dan sok manja. Makan harus di suapi, tidur harus di peluk, bahkan menyisir rambut saja meminta bantuan Myungsoo. Intinya Myungsoo tidak punya quality time barang semenit pun. Dan pada akhirnya..... dengan segenap kesabaran dan kebesaran hati___ Myungsoo memutuskan untuk memenuhi semua kemauan Sooji dan berusaha sekuat tenaga agar tidak mencari gara-gara. Sampai dirasa Sooji sudah tidak terlalu sensitif lagi, barulah Myungsoo tergerak untuk meminta izin berenang di pantai, menyelam, atau melakukan kegiatan apa saja yang biasa dilakukan oleh para wisatawan pulau Jeju.
Tapi apa jawaban Sooji?
"Tidak. Tidak boleh. Itu pasti hanya kedokmu saja. Kau ingin melihat wanita dengan bikini warna-warni itu kan? Kau ingin menggoda mereka kan?!"
Alih-alih mendapatkan izin, Myungsoo justru merasakan amukan Sooji yang lebih parah dari sebelumnya. Dan karena hal tersebut___ Myungsoo harus puas berenang di kolam renang villa sekaligus menemani Sooji berjemur sambil meminum segelas jus jeruk segar.
Sungguh, Jika tau akan seperti ini___ lebih baik Myungsoo mengajak Sooji pergi ke salah satu waterpark atau waterboom di Seoul saja. Tidak perlu sampai jauh-jauh ke Jeju.
Mungkin perumpamaan 'bagai burung terpenjara di dalam sangkar emas' terdengar berlebihan, tapi sejujurnya Myungsoo merasa kurang puas dengan perumpamaan itu. Seperti kurang menggambarkan penderitaannya yang datang secara tiba-tiba ini.
"Oppa, kakiku pegal..."
Rengekan Sooji sebelas duabelas dengan bunyi alarm kebakaran yang jika di abaikan bisa berujung pada bahaya besar.
Myungsoo yang mendengarnya dengan jelas pun segera naik ke permukaan kolam renang kemudian meraih selembar handuk untuk dikenakan di bagian bahu. Selepas itu berjalan menghampiri Sooji dan mengambil tempat duduk di sebelah sang istri yang masih terbaring di kursi jemurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlovable CEO
Romance[COMPLETED]✔ "That annoying CEO is my husband" [Myungzy] @aprlmhrayone 201711--201910