Tubuh yang terbungkus selimut itu membuat pergerakkan kecil saat sinar sang surya menembus celah ventilasi___ menerangi nan menghangatkan seluruh penduduk bumi, terutama dirinya yang sedang meringkuk diatas kasur kingsize.Sepasang kelopak mata Sooji terbuka perlahan tapi pasti, dan pemandangan pertama yang menyambutnya ialah....
Kamar Myungsoo yang rapi,
Kecuali ranjang tempatnya berbaring tentu saja.
Si pemilik kamar tidak terlihat, sedangkan pakaian yang semalam berserakan diatas lantai sudah di masukkan kedalam keranjang pakaian kotor.
Sooji membenahi selimutnya yang sempat melorot___ tangannya tanpa sengaja meremas bagian ujung selimut yang ternodai bercak merah dari darah hasil kegiatan suami-istri.
Diam-diam wajah cantik Sooji memerah padam___ otaknya tanpa diminta memutar kembali betapa panas dan gaduhnya peristiwa tadi malam.
"Aku tidak percaya kami benar-benar sudah melakukannya.."gumam Sooji. Berkat yang semalam___ ia jadi paham mengapa nenek Jongin sampai menjulukki Myungsoo sebagai pria yang kuat."Astaga..."Sooji menguyel rambutnya yang memang sudah berantakan. Ia baru sadar jika ternyata dirinya sangat mesum. Sepertinya menikah dengan Myungsoo hanya membuat otak sucinya teracuni.
Klek
Sooji menoleh sepersekian detik kearah pintu kamar yang terbuka, dan buru-buru mengalihkan pandangan saat melihat Myungsoo muncul dari sana.
Pria itu terlihat segar, khas orang baru mandi___ dengan mengenakan piyama bermotif boneka bayi yang notabene hadiah dari misi rumah tangga bahagia buatan mendiang Nenek Kim pada saat mereka berbulan madu ke Jepang kapan tau.
Piyama itu sangat cocok untuknya.
"Kau sudah bangun?"
Setelah melipat handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut--- Myungsoo melontarkan pertanyaan untuk Sooji yang entah mengapa harus menghadap kearah dinding.
"B-baru saja.."jawab Sooji tanpa mengalihkan fokus.
"Ehem"Myungsoo berdehem ringan."Hari sudah siang, kau tidak ingin mandi atau semacamnya?"
"I-iya.."Sooji mengiyakan, karena sedari tadi memang sudah memiliki niat untuk membersihkan tubuhnya yang super lengket.
Tapi sayang seribu sayang____ baru bergeser satu senti saja, Sooji sudah meringis kesakitan.
Tubuhnya baik-baik saja, hanya kedua kakinya yang terasa nyeri dan pegal-pegal.
"Masih sakit?"
Sooji tidak tau harus menjawab apa.
Myungsoo mengambil langkah seribu mendekati posisi Sooji.
"Mau di gendong ke kamar mandi?"tawarnya.
"T-tidak usah, aku akan beristirahat sedikit lebih lama.."tolak Sooji. Gadis-ehm ralat__ wanita ini nyaris merebahkan tubuhnya kembali kalau saja Myungsoo tidak meraih dan membopong tubuhnya keluar dari kamar tanpa izin.
"Hei Myungsoo, apa yang kau lakukan? Turunkan aku.."lirih Sooji dengan wajah yang semakin memerah matang. Ia tidak perlu bicara menggunakan suara tinggi, karena mulutnya berjarak hanya beberapa senti dari telinga Myungsoo.
"Sudahlah, tidak perlu sungkan pada suamimu sendiri"
Dan Sooji seolah tidak bisa berkata-kata lagi___ dunia di sekitarnya seperti berhenti berputar... setidaknya sebelum Myungsoo membuka pintu kamar mandi, kemudian memasukkan tubuh Sooji kedalam bathup yang sudah terisi penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlovable CEO
Romance[COMPLETED]✔ "That annoying CEO is my husband" [Myungzy] @aprlmhrayone 201711--201910