10- CARES

5.4K 699 28
                                    


Myungsoo, Sooji, pengawal dan juga Nenek Jongin sudah sampai di hutan tujuan mereka untuk memulai misi berburu.

"Aku dan para pengawal akan berjaga disini, kalian berdua masuklah kedalam hutan."Ucap nenek Jongin yang kemudian memberikan sepasang HT untuk Myungsoo dan juga Sooji."Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kalian harus menghubungi kami"

"Baik Nek"

Myungsoo dan Sooji sudah mengganti kimono dan yukata mereka dengan pakaian yang nyaman untuk berburu, seperti : kaus lengan panjang, celana panjang, sepatu boots, rompi anti peluru dan topi yang melindungi kepala mereka, baik dari terik matahari atau yang lain.

Sejak meninggalkan posisi start hingga berjalan hampir setengah jarak hutan, Sooji & Myungsoo tidak membuat sebutir obrolan pun. Keduanya sama-sama diam dengan pemikiran masing-masing.

Setidaknya sebelum Myungsoo mendengar suara samar-samar seekor rusa berlari, yang otomatis membuatnya bergerak kearah berbeda.

"Sajangnim, kau mau kemana?"tegur Sooji.

"Mengejar rusa. Kau disini saja"pesan Myungsoo yang setelah itu berjalan mengendap menuju arah yang diyakininya.

Sooji tidak suka apapun yang ada di hutan, kecuali hewan dan suaranya yang khas.

Ia mendongak keatas langit yang seolah tertutup oleh daun dan cabang pohon-pohon besar menjulang. Disana ia bisa melihat samar beberapa ekor burung berterbangan dan berkicau merdu.

"Andai aku bisa terbang.."keluhnya mustahil.

Sooji memutuskan untuk berjalan kearah selatan. Telinganya mendengar deburan air yang sepertinya tidak terlalu jauh jaraknya.

Ia melangkah begitu hati-hati. Musim sedang tidak menentu, tanah hutan menjadi setengah gersang setengah gembur. Sesekali Sooji membenarkan letak panah yang tersanggul dibelakang pundaknya. Tidak, ia tidak berpikir sama sekali untuk menggunakan senjata tersebut. Meski begitu ia tetap harus membawanya untuk berjaga-jaga.

Langkah Sooji terhenti secara otomatis ketika telinganya menangkap suara grusak-grusuk dibalik semak belukar.

Perlahan ia mengangkat kakinya dan mendekati semak belukar yang teronggok didepannya. Sekeras mungkin ia mencoba untuk tidak menimbulkan suara yang bisa membuat para hewan panik.

"Oh cantiknya.."Sooji tersenyum lebar begitu menemukan seekor tupai yang bersembunyi di semak belukar yang baru saja ia sisihkan.

Tupai itu menyadari kedatangannya dan berlari menjauh.

Sooji menghela nafas kecewa, tadinya ia berencana mengadopsi tupai lucu itu dan merawatnya seperti anak sendiri.

Lupakan, tupainya sudah pergi.

Sooji kembali berjalan menyusuri hutan, ia tidak sadar jika dirinya sudah terlalu jauh meninggalkan tempat berpisahnya dengan Myungsoo.

Namun ketidak-sadaran itulah yang membawa Sooji ke sebuah tempat yang bisa disebut serpihan surga.

"Wahhh.. indah sekali~"sepasang hazel Sooji berbinar-binar.

Tepat dihadapannya, terbentang sungai kecil yang airnya begitu jernih.

Suara gemericik air terjun setinggi satu meter seolah mengundang Sooji untuk melepas bootsnya dan berendam didalam sana.

Puluhan ilalang yang tumbuh disekitar hilir sungai, yang melambai-lambai tertiup angin pun tidak ingin ketinggalan untuk diperhatikan.

Unlovable CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang