Benih-Benih

93 5 0
                                    

Untuk malam ini, aku tidak menangis lagi. Di malam-malam sebelumnya juga begitu. Jika kamu tidak mendatangkan kabar, aku tak apa. Toh, mungkin saja kamu sibuk, dengan yang lainnya hehe. Aku kini belajar tabah akan keadaan, bukan berarti ingin melepaskan. Jika aku berteriak dan mencaci makimu, apa untungnya untukku? Tak ada guna juga, sebab belum tentu kamu jodohku hingga menyatu dengan tanah kelak. Yang ku hadapi hanyalah syaraf-syarafku yang berputusan sebab amarahku di luar kendali.

Biarkan saja seperti ini. Tak apa, cukup percaya saja. Malam panjang sudah berteman akrab denganku. Bintang dan bulan hanya terkadang saja, karena aku sering membentaknya dahulu. Ku katakan tadi, aku tak menangis lagi. Kering sudah danau di dalam. Habis sudah pasokan air terjun. Jika ingin jatuh, maka tak akan membanjiri pipi chubby yang katanya selalu menjadi kesayanganmu. Tenang saja, tak akan terasa licin saat menyentuhnya.

Semoga asa tak penuhi sengsara, sebab aku merana tanpa arah. Semoga angan memang milik tuan, sebab puan sudah lelah lepas genggaman. Semoga nanti hati tak sakit lagi meski kamu selalu tancapkan ribuan besi. Semoga harapan kamu kembali bukan suatu kesalahan. Benih-benih di sini masih mengakar, meski kamu potong batangnya dan kamu racuni tanamannya. Aku sang pupuk menjijikanlah yang memberi kehidupan, angan yang tak kunjung nyata hingga membesar seluruhnya.

Lots of panda,
Tsyafazz

Bait Dari LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang