Jangan tahan air matamu untuk luruh. Sebab cinta sesekali ingin juga buat kamu jatuh. Barangkali kamu berharap semesta mengatakan baik-baik saja, pada waktu kondisi sedang porak-poranda.
Percaya saja, kamu hanya butuh bersandar. Dengan siapa saja yang bersedia. Tumpahkan saja air matamu yang sudah terlihat sedikit, kamu tak bisa menahannya sendirian. Terlebih tangisanmu beralasan dia.
Siapa dia? Sejak kapan dia mendiami hatimu? Mati-matian kamu menjaga perasaannya, memastikan agar semua baik-baik saja. Kamulah yang berjuang memperbaiki keadaan. Saat dia tak lagi sudi memperjuangkan. Siapa dia?
Wajar saja kamu sakit. Wajar bila hatimu patah. Wanita waras mana yang baik-baik saja, saat lelakinya berpose lebih mesra dengan wanita lain. Percayalah, berkata baik-baik saja pun tak menyembuhkan apa-apa.
Jika dia tak mampu membuatmu bahagia, seharusnya jangan menyakiti jiwamu. Sudah, luruhkan saja air matamu. Memang tak dapat menyembuhkan apa-apa. Tapi, luruhkan saja.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Dari Langit
Poetry#Sequel Sajak Semesta. Langit. Tuhan titipkan cerita hidup kita melalui langit. Tuhan juga titipkan cerita cinta kita melalui langit. Langit turunkan hujan lebat kala ia menangis melihat kebengisanmu. Langit buatkan pelangi kala ia tersenyum mel...