★ Part 6

2.3K 126 1
                                    

Hari ini, hari terakhir mereka latihan basket. Seperti biasa, selepas pulang sekolah, mereka berkumpul di lapangan. Tapi, hari ini Pak Dio tidak bisa melatih karena, ada urusan penting. Akhirnya, Pak Dio meminta Rafa untuk menggantikannya.

"Tim mana yang mau latihan duluan?" tanya Rafa.

"Tim cewek! Mereka pada mau pulang cepet hari ini!" pinta Bintang, agar Rafa mau melatih tim basket putri duluan.

Rafa hanya mengangguk, sambil berjalan ketengah lapang, diikuti oleh timnya Bintang.

Hanya butuh waktu satu jam untuk melatih tim basket putri. Sekarang, giliran tim basket putra. Tim basket putri yang tersisa tinggal Bintang, Anggi, dan Kayla. Sedangkan yang lainnya, sudah pulang.

"Hari ini, kalian jadikan nginep di rumah gue?" tanya Bintang.

"Jadi dong!" seru Kayla.

"Kay, hubungan lo sama David gimana?" tanya Anggi iseng.

"Hm, lancar. Rencana nya, besok malam gue sama David mau jalan-jalan" jawab Kayla cengengesan.

"Oh iya ya, besok malam minggu. Gue harus ngunci pintu, jendela rapat-rapat" ujar Bintang.

Kayla dan Anggi heran. "Kenapa?"

"Takut ada pasangan nyasar" bercanda Bintang, membuat Kayla dan Anggi tertawa lepas.

Rafa dan yang lainnya melihat tingkah mereka ikut tertawa. Suasana sore yang dihiasi candaan Bintang, membuat mereka enggan untuk pulang, dan ingin terus tertawa bersama.

⭐⭐⭐

Angin malam menerpa keheningan di Ibu Kota. Tumben malam ini tidak macet parah, membuat Rafa tergesa-gesa untuk pulang dengan mobilnya.

Rafa memberhentikan mobilnya lalu, keluar dari mobil. Matanya tertuju kepada seorang gadis dengan mobil berwana merah cerah.

"Permisi, ada yang bisa gue bantu?" tanya Rafa kepada cewek itu, yang keliatannya sih seumuran sama dengannya.

"Oh ini, mobil gue mogok" jawabnya.

"Boleh gue periksa?" tanya Rafa lagi.

Cewek itu hanya mengangguk. Rafa pun langsung memeriksa mobil gadis itu.

"Ini mesinnya udah rusak. Kayaknya ga pernah ganti mesin ya?"

"Hah? Iya" pekik cewek itu.

Akhirnya, Rafa menelepon mobil derek. Dan menawarkan tumpangan kepada gadis itu.

"Gimana kalau lo nebeng aja di mobil gue, sampai ujung jalan. Disini ga ada taksi yang lewat"

"Hah? Ga ngerepotin?" tanyanya ragu-ragu.

"Ya engga lah, niat gue kan bantuin lo. Btw, nama gue Rafa" ujar Rafa memperkenalkan diri.

"Rafa? Rafa Aditya Susanto? Anaknya Pak Rizal Susanto dan Bu Fira Rahayu?" tanyanya lagi memastikan

"Kok, lo tau nama lengkap gue?" tanya balik Rafa heran.

"Hai, gue Jesica Kalina. Teman kecil lo waktu di Singapore! Lo ingetkan?!" serunya.

"Jesica yang suka ngajakin gue main barbie?"

Jesica mengangguk senang. Karena Rafa inget dengannya.

Tak lama berbincang, Rafa dan Jesica masuk mobil. Rafa mengantar Jesica sampai rumahnya. Karena Rafa tau, kalau Jesica teman kecilnya.

Lewat 15 menit, Rafa sampai dirumah Jesica. Ia langsung pamit karena, sudah sangat malam, dan badannya juga udah pegel-pegel. Sebelum ia masuk kembali ke mobilnya, Jesica meminta nomor teleponnya.

Bintang Jatuh [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang