★ Part 7

2.2K 118 3
                                    

Drt..drt..

Ponsel Rafa bergetar, ia meraih ponselnya dengan mata yang masih menutup. Ia mengangkat panggilan teleponnya tanpa melihat pemilik nama.

"Halo?"

"Halo, Rafa?"

Rafa lansung melihat nama si penelpon, karena suara perempuan yang terdengar.

Jesica.

Jesica yang menelpon.

"Rafa? Lo masih disitukan?"

"Oh iya, apa? Ada apa Jes?"

"Lo bisa ga nganterin gue, ke toko sepatu! Gue mau beli sepatu buat hari senin. Hari itu gue ada pertandingan basket"

Pertandingan? Berarti lawan timnya Bintang dong!. Batin Rafa

"Oh oke! 30 menit lagi gue sampai rumah lo. Tunggu aja"

"Oke, thanks ya!"

Rafa langsung mandi. Selepas mandi ia memakai kaos berwarna biru donker dan celana jeans hitam. Tanpa sarapan terlebih dahulu ia langsung pergi.

Rafa pamit ke mama dan papanya, lalu masuk kedalam mobil kesayangannya, BMW warna hitam.

Rafa sampai tepat waktu di rumah Jesica. Jesica naik ke mobil Rafa, dan langsung pergi ke toko sepatu.

Saat sampai diparkiran toko sepatu itu, Rafa mendengar ada yang manggil namanya. Ternyata, itu Bintang, Anggi dan Kayla. Rafa pun ngehampiri mereka bertiga, diikuti dengan Jesica.

"Lo ngapain disini sama dia?" tanya Anggi.

"Gue, nganterin Jesica buat beli sepatu..." gantung kalimat Rafa. "Ternyata, Jesica lawan kalian dipertandingan" lanjut Rafa.

"Kita udah tau" ujar Anggi, dengan sinis ia melihat Jesica.

Kayla mendekati telinga Rafa. "Rafa, Jesica itu orangnya licik tau" bisik Kayla.

Sebelum Rafa menjawab. Bintang menarik tangan kedua sahabatnya untuk pulang.

"Hehe, kita duluan. Ga usah mikirin nih dua meteor!" ucap Bintang dengan senyum khasnya.

Entah kenapa, jantung Rafa berdetak dua kali lebih cepat. Rafa membalas senyum Bintang. Setelah Bintang dan sahabatnya menjauh dari Rafa, dan Jesica. Rafa baru sadar atas perbuatannya.

Kenapa gue bales senyumnya? Gila lo Rafa, awas aja kalau lo suka. Ahh. Batin Rafa, sambil mengacak rambutnya sendiri.

"Rafa! Are you okay?" tanya Jesica.

"Yes!" jawab Rafa.

⭐⭐⭐

-malam hari, di kamar Bintang-

"Bin, menurut lo... Jesica siapa nya Rafa?" tanya Anggi yang sedang berbaring di kasur milik Bintang. Sedangkan Bintang, ia tengah membaca artikel dilaptopnya, sambil minum seteguk cokelat panas. Karena, malam ini, malam yang dingin.

"Pacarnya?" ucap Bintang yang matanya masih tertuju ke layar laptop.

"Ahh, ga mungkin. Btw, jawab lo singkat banget. Jangan-jangan lo cemburu ya!" usil Anggi.

Bintang tersedak, saat meminum cokelat panas, dan menghentikan matanya untuk membaca artikel.

"Engga kok!" kata Bintang sambil melirik Anggi dengan wajah sinis.

"Peace, sekarang ganti topik aja deh! Si Kayla malam mingguan kemana ya, Bin?" tanya Anggi.

"Lo itu banyak tanya deh, Gi! Udah, jomblo mah cuci kaki, cuci muka, gosok gigi, terus bobo cantik!" seru Bintang cekikikan.

"Lah lo kan jomblo. Kenapa lo belum tidur?" ejek Anggi.

"Eh sorry ya, gue mah jomblo berkualitas tinggi. Gue lagi merantau mencari masa depan gue" ujar Bintang, sambil cengengesan

Mereka tertawa bersama, menghiasi malam minggu yang sunyi. Sampai jam menunjukan pukup 10 malam. Kayla yang habis malming, langsung masuk ke kamar Bintang, tanpa mengetuk pintu. Ia langsung menghempaskan tubuh nya keatas kasur. Bintang dan Anggi heran, melihat tingkahnya.

"Kenapa lo? Bukannya seneng ini malah-"

Pertanyaan Bintang dipotong oleh Kayla. "Jangan banyak tanya! Gue ngantuk, mau langsung tidur!"

"Ish" desis Anggi.

"Gue kan baru nanya sekali!" sewot Bintang.

Tak ada balasan dari Kayla. Saat dilihat, Kayla sudah terbawa oleh mimpinya. Bintang dan Anggi, hanya membuang nafas kesal.

Tiba- tiba, Bintang ingat dengan sd card milik Anggi, yang belum ia kembalikan. Ia menoleh kepada Anggi.

"Apa?" tanya Anggi.

"Gue lupa ngasihin sd card lo!" pekik Bintang.

Bintang bangkit dari duduknya. Lalu, ia mengambil, dompet didalam tasnya. Dompet berwarna biru tua bergaris putih itu, dibuka oleh Bintang. Ia mengambil sd card milik Anggi lalu, memberikannya kepada pemiliknya, Anggi. Bintang penasaran isi file di sd card Anggi. Lalu, ia memecahkan keheningan, hanya untuk bertanya. "Emang isinya apa sih?"

Anggi tersenyum tipis. "Isinya... K-Pop!"

Bintang membulatkan mata dan mulutnya. "Sejak kapan lo suka K-Pop?" tanya Bintang terkejut. Setahu Bintang, Anggi itu sebelas dua belas dengannya, yah.. agak tomboylah tapi, tak setomboy Bintang.

"Sejak... Gue lupa lagi, Bin. Hehe!" seru Anggi cengengesan. "Tapi, si Kay juga suka.." lanjutnya, masih cengengesan.

Bintang hanya meliriknya, dengan tatapan tak percaya.
Kalau Kayla sama Anggi suka K-Pop. Gue bisa ketularan dong. Ahh. Pikir Bintang.

Tok..tok..tok

Mereka berdua mendengar suara ketukan pintu. Seseorang dibalik pintu itu membuka perlahan, tanpa mengeluarkan suara.

"Mama!" gumam Bintang.

Yah, itu Fani, Mama Bintang. Fani hanya tersenyum tipis lalu, melotot. Bintang mengerti maksud mamanya itu. Mamanya menyuruh untuk segera tidur. Karena, sudah larut malam. Bintang mengangguk lalu, menutup laptopnya. Mamanya pun keluar dari kamarnya. Bintang dan Anggi tertidur dengan cepat, mungkin mereka lelah seperti Kayla? Mungkin...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vote/Comment
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Bintang Jatuh [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang