-3-

3.2K 337 6
                                    

-Dinner-

"kuharap kita bisa bertemu lebih lama lagi, saranghae"

"datanglah sering - sering kesini, aku pasti akan sangat merindukanmu" aku memegang tangannya yang hangat itu.

Aku pasti akan merindukannya.

"annyeong" katanya lalu melepaskan tangannya dariku.

Aku melihatnya yang sudah berbelok. Hal ini terjadi lagi, aku selalu menangis ketika Seungcheol oppa kembali ke Pledis Ent. Tak tahu juga kenapa aku selalu menangis seperti ini.

Lalu aku kembali ke apertement ku. Mencoba menghibur diri, agar aku tak terlalu memikirkan Seungcheol oppa yang harus melanjutkan pekerjaan sukses nya.

Aku membuka ponselku, memperlihatkan deretan video ku dengan Seungcheol oppa yang dulunya sering bermain denganku disini.

Aku menekan video yang pertama, menampilkan Seungcheol oppa yang sedang marah padaku.

"Seungcheol oppa" panggilku.

"yaa Seungcheol oppa" panggilku lagi.

"tujuanmu marah kepadaku itu untuk apa?" tanyaku memegang bahunya.

"hentikan rekamannya" kata Seungcheol oppa tak melihatku.

"ini untuk kenang - kenangan disaat kau sedang sibuk, ayolah bicaralah"

"begini, aku mengajakmu ke Pledis itu hanya untuk melihatku berlatih, memperlihatkan betapa lelahnya aku, tapi disaat itu kau malah berduaan dengan Mingyu"

"aku hanya bermain disana bersamanya, aku sudah lama sekali tidak melihatnya"

"bagaimana dengan member lain?"

"Mingyu oppa yang ingin bermain denganku, bukan aku"

"lalu Dino?"

"Chan? Ia sedang sibuk bukan?"

"tapi biasanya kau kan suka bermain dengannya?"

"kulihat ia sibuk bersama Jihoon oppa, jadi aku tak ingin mengajaknya bermain"

"lalu kenapa hanya Mingyu? Jeonghan juga sedang menganggur tadi"

"jadi,"

"jadi apa?" Seungcheol oppa meresponnya sengat cepat.

"kau cemburu?"

"yaa!" Seungcheol oppa mengambil ponselku lalu mematikan rekamannya.

Perlahan aku menitiskan air mata. Aku tak sanggup meninggalkannya.

Aku harus ke Pledis sekarang.

Aku mengambil tas peach ku, dengan flatshoes seadanya, lalu berjalan keluar apertement untuk mencari taxi.

Tak lama taxi kosong pun ada dihadapanku, syukurlah ini waktu yang tepat.

"Pledis enterteiment"

"maaf, untuk apa anda kesana?"

"palli juseyo... Aku tak bisa menjelaskannya"

"ne algeseumnida"

Lalu aku hanya diam saja di kursi belakang, menghentakkan kakiku pelan, seperti inilah aku jika sedang gugup.

Tak lama lagi, tujuanku sampai, aku memberikan beberapa Won untuk ahjussi yang menjadi supirku tadi.

Tired » Choi Seungcheol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang