-32-

1.3K 150 3
                                    

-Why?-

"kyeopta"

"ne?"

"neo yeppeuda"

"nan?"

"ne"

"haha"

Aku sedang bersamanya sekarang, ya, aku sedang tidur dengannya.

Mungkin imsomnia ku kambuh lagi. Jadi aku mengatakan padanya jika aku tidak bisa tidur, alhasil ia menatapku sekarang, mengutak - atik wajahku.

"kau juga tampan"

"ye?"

"kau tampan"

"apa yang kau lihat? Bibirku?" tanyanya.

Astaga. Aku tidak melihat bibirnya, aku hanya sekilas melihat bibirnya lalu kembali ke matanya lagi.

"aniyo"

"tadi kau melihat bibirku"

"aninde"

"kau tertangkap basah, nyonya Kang"

Cup!

Sudah kuduga.

Aku yang tak ingin jika hari esok kaki ku akan sakit, aku melepas ciumannya.

"waeyo?"

"aku mengantuk"

"yakin?"

"dangyeohanji"

Aku pun berbalik dan tertidur.

-

Kali ini aku yang bangun pertama kali yang tentu saja aku langsung belajar di ruang depan.

Member masih saja tidur, dan membuatku tidak tega untuk membangunkannya.

Entah beberapa menit setelah itu, Jun oppa terbangun dan menyalakan lampu lorong kamar yang membuatku menengok kearahnya.

"Hyena-yya? Mwohago?"

"belajar"

"selalu seperti ini?" tanyanya lalu duduk disamping ku.

"tidak. Karena aku akan libur sekolah tiga hari. Jadi aku harus belajar lebih giat lagi"

"bukannya kau sudah pintar?"

"eoh?"

"yaa, kemarin kau meletakkan rapor sekolahmu di atas meja televisi, tentu saja aku melihatnya karena saat itu aku sedang bersih - bersih"

"kau melihatnya? Omona... Aku sangat malu"

"malu? Kenapa? Nilaimu sudah diatas rata - rata"

"haha. Aku masih mempunyai banyak saingan disekolahku"

"ah begitu?"

"eung"

"apa kau mau mengajariku? Rasanya aku ingin kembali sekolah"

"bagaimana satu buku untuk berdua?"

"arraseo"

Setelah itu, kami mulai membuat pertanyaan satu sama lain untuk ditanyakan, ternyata Jun oppa sangat pintar di bidang seni.

"sudah bangun?" tanya Jeonghan oppa yang ikut duduk disebelahku.

"eung"

"sedang apa?"

Tired » Choi Seungcheol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang