-31-

1.3K 157 0
                                    

-Angry-

"waeyo?" tanyaku ketika Seokmin oppa menahan tanganku untuk berhenti mengobatinya.

"Seungcheol hyung"

"kakimu masih merah, bodoh. Sebentar lagi"

"apa ia selalu begitu?"

"begitu bagaimana?"

"cemburu?"

"entahlah... Kurasa ia hanya mencemburui Mingyu oppa dan temanku, Hyungseob saja... Tidak yang lain"

"ah... Semoga ia tak menganggapnya serius"

"eung"

"apa sudah selesai mengobatinya? Aku harus menyusulnya"

"sudah. Jangan berlari dulu. Jangan melakukan koreo dulu, ini mengakibatkan keseleo rendah"

"bagaimana kau tahu?"

"ah... Aku mempelajarinya dari buku"

"kau banyak belajar ternyata, aku menyusulnya dulu, eoh?"

"eoh"

Aku tak habis pikir kenapa ia bisa cemburu, Seokmin oppa hanya menganggapku sebagai adiknya kan?

Aku pun tak terlalu memikirkan itu langsung saja mandi dan bersiap untuk menemui Somi di Gangnam.

Aku selesai membersihkan rok yang sudah kupakai lalu mengalungkan tas biru muda ku di lenganku.

Setelah itu aku memakai sepatu putihku.

"eodi ga?" tanya Wonwoo oppa yang masih menatap ponselnya.

"Old cafe"

"dengan siapa?"

"dengan temanku"

"ia menjemputmu?"

"aniya... Aku kesana dengan bus saja"

"aku akan mengantarmu"

"ne?"

Wonwoo oppa berdiri lalu mengambil kunci mobil lalu keluar dari dorm dengan santainya.

Ia juga mulai masuk kedalam mobilnya, lalu menurunkan sedikit jendelanya, "akan kujelaskan jika aku yang mengantarmu"

Aku pun berjalan kearah samping kanan untuk duduk disebelah kursi penumpang.

"wae geurae? Kenapa kau memaksaku untuk mengantarku?"

"aku tak memaksamu"

"geuttae?"

"aku hanya menawarimu, jika kau tak mau yasudah"

"kenapa bukan Seungcheol oppa saja?"

"ia berada dikamar dengan Seokmin"

"ah~ apa yang mereka lakukan?"

"entahlah"

"sepertinya membahas masalah tadi"

"mwoya?"

"bukan aku terlalu percaya diri, tetapi sepertinya Seungcheol oppa sedang cemburu dengan Seokmin oppa, dan sekarang ia harus berbicara dengannya"

"ah iya. Jika Seungcheol oppa tahu jika kau yang mengantarku, bagaimana? Astaga, sekarang ia posesif sekali" lanjutku.

"Seungcheol hyung yang menitipkanmu padaku"

"aih... Syukurlah"

"apa nanti aku perlu untuk menunggumu? Aku memiliki waktu longgar sekarang"

"aniyo, mungkin aku akan... Menelponmu lagi.... Atau... Aku bisa menaiki bus kota"

Tired » Choi Seungcheol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang