bonchap #2

1.7K 135 13
                                    

"sudah kuduga"

"oh ayolah... Aku akan pulang diawal Maret nanti"

"sekarang tanggal berapa?"

"tujuh belas"

"awal maret?"

Ia mengangguk.

"janji?"

Ia mengangguk.

"arraseo"

"aku akan pergi kesana besok lusa, jadi bolehkah kita melakukan 'itu' nanti?"

"yaa! Terakhir kali kita bermain kau berhenti ditengah - tengah apa maksudmu?"

"itu hanya bocor"

"kalau begitu aku tidak mau lagi"

"ah.. Ayolah~"

"tunggu karirmu saja ya, aku harus masak dahulu"

Aku pun keluar dari kamar meninggalkan Seungcheol oppa sendirian, lalu memasak bulgogi dan macam yang lainnya ke member.

"kalian mau makan apa?!" tanyaku dari arah dapur.

"aku mau samgyeopsal!!!"

"aku ingin bimbimbap!!"

"kimbap juseyo!"

"jjajangmyeon"

"sup seollongtang saja"

"kalau begitu aku ingin, omugiri, sannakji, deungsim, haejangguk, ramyeon, bulgogi, miyeokguk"

"yaa! Seungkwan oppa, ini aku sendiri yang memasak, jangan kau pikir ini restaurant"

"biar kubantu"

Aku menengok kearah belakang, kulihat Mingyu oppa yang sudah utak - atik dengan kulkasnya untuk mengambil bahan pangan.

"kali ini aku dan Hyena ingin membuat samgyeopsal, bulgogi, miyeokguk, omugiri, dan sup seollongtang, saja"

"aku dan Hyena? Mingyu-ah?! Kalau begitu aku ikut membantu" ucap Seungcheol oppa yang tiba - tiba menampakkan dirinya di pintu dapur dan memakai celemeknya.

"hyung... Aku tak mungkin mengambil Hyena darimu, aku masih ingat jika ia yeochin mu"

"matamu kan selalu kemana - mana"

"astaga. Aku tidak akan melanggar kontrak. Meskipun Tzuyu sunbae sangat cantik tetapi aku tak tertarik padanya"

"kalian berdua jika hanya beradu mulut lebih baik keluar saja, dan biarkan aku saja yang memasak"

"biar aku saja yang membantumu, Seungcheol hyung tidak bisa memasak"

"tapi dia yeochin ku, kau siapa?"

"kakaknya"

"bukan kakak kandung"

"aih, sudahlah, kalian perlu memotong daging saja, kalau kalian masih berisik, aku tidak akan datang ke bandara besok lusa."

"oke - oke"

Mereka pun melaksanakan apa yang ku perintah tadi.

Tak lama setelah itu, aku merasakan pelukan tak asing dari belakang, "aku pasti akan merindukanmu"

Aku tak menggubrisnya, melainkan membuat bumbu masak.

"Hyena-yya...." ia mengertakan pelukannya.

"hm? Nado" kataku singkat.

"hanya begitu saja? Ah ayolah katakan yang lebih jelas"

"aku sudah kebiasaan sendirian dirumah, pabo-yya"

Tired » Choi Seungcheol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang