Aku hanya berdiri dibelakang pohon dan sesekali aku juga memotret mereka sebagai bahan buktiku kepada Seungcheol oppa jika aku benar - benar pergi dengan Somi.
Pohonya juga tak jauh - jauh dari mereka, mereka sedang duduk di bangku taman, sedangkan pohon yang kutumpangi berada di belakang bangku taman, jadi aku masih bisa mendengarkan percakapannya.
Somi melirik ke Hyungseob, tetapi Hyungseob tidak menggubrisnya dan malah membuat jarak dengan Somi.
Somi yang mengetahui itu pun menghela nafasnya, "Hyungseob-ah.... Aku hanya ingin minta maaf"
"memaafkan seseorang tidak segampang itu"
Deg!
Itu....
Itu ucapan yang pernah dikatakan Seungcheol oppa saat marah padaku.
"aku tidak menyuruhmu memaafkanku, aku memang tak pantas untuk dimaafkan kerena sudah merusak hubungan pertemananmu dengan Hyena, aku juga tak ingin memaksamu untuk membuat hubungan kita kembali seperti dulu, aku hanya berharap saja"
"mungkin.... Terlalu berharap?" tanya Hyunseob ke Somi dengan tatapan sinis nya.
"astaga. Aku bukan tipikal orang yang selalu berharap, aku hanya.... Aku hanya tidak ingin kau cuek denganku saja, maksudku bersikaplah seperti yang lain... Ah bagaimana ya? Mungkin menyapaku?"
"oke, kau hanga ingin itu? Aku akan menyapamu, tetapi belum tentu aku memaafkanmu" Hyungseob hampir saja berdiri dan meninggalkan Somi, tetapi Somi menahannya.
"jakkaman"
"apa lagi?"
"aku ingin tahu alasan kau memutuskanmu itu saja"
"kau hanya ingin memanfaatkanku saja kan? Oleh karena itu aku memutuskanmu, kau hanya ingin uangku, bukan diriku"
"astaga. Aku tidak begitu. Astaga, itu... Itu.... Itu... Eum... Itu-"
"katakan saja" kataku yang tidak tahan dengan aksi mereka dan berakhir dengan keluar dari persembunyianku.
"eommaku meninggal, oleh sebab itu aku ingin meminta bantuanmu, tapi akan secepatnya aku mengganti uang itu, mungkin sekarang? Aku ada beberapa uang sekarang"
Aku hanya melihat kedua orang itu dari samping saja, lalu Hyungseob melihat kearah Somi, "astaga, maaf... Kenapa kau tak memberitahu padaku dulu?"
"karena pada saat itu adalah hari anniv satu tahun kita, jadi aku tak berani merusak hari bahagia kita, dan aku membuat alibi jika aku membutuhkan beberapa fashion style, dan lainnya"
"seharusnya kau mengatakannya padaku dahulu, aku yakin jika kau dulu memberitahuku jika eomma-mu meninggal, hubungan kita tidak akan bisa seperti ini"
"yaa, setidaknya kau harus memberinya pengertian dahulu, jangan ingin sok dimengerti jika kau tak pernah mengerti orang" kataku.
Ya, aku belajar dari kesalahanku sendiri dan memperbaiki nya, lalu menasehati orang yang berbuat salah sepertiku dengan nasehat orang itu.
-
"semuanya kembali normal, Somi sudah meminta maaf pada Hyungseob dan ia menerimanya, syukurlah"
"apa mereka berpacaran?" tanya Seungcheol oppa.
"aku belum mengerti keputusan Hyungseob, berdoa saja semoga Somi bisa menjadi pacar Hyungseob lagi"
"amin" balasnya.
"sebenarnya Somi itu orang baik, tapi ia mempunyai kekurangan jika ada orang lain mengganggunya, ia akan berusaha keras untuk balas dendam, tapi aku memaklumi itu, didunia ini tidak ada manusia yang sempurna kan?"
"eung, adanya aku yang sempurna dimatamu"
"oh, so chessy" aku pun memeluknya
Aku sangat berterima kasih karena tuhan telah memberikanku pasangan sekaligus pendamping hidupku seperti ini.
Terkadang ia sangat menyebalkan dan posesif dan setelah aku mendengar perkataan Chan aku menjadi mengerti dibalik sikapnya itu ada rasa lain yang dimilikinya.
Ya, dari mata Seungcheol oppa yang selalu kulihat, entah dari mana kata - kata 'matanya hanya mengisyaratkan jika aku miliknya' ada dalam otakku.
Seperti sekarang, ia memelukku sangat hangat, bukan berarti pelukan Seungcheol oppa itu hangat, tapi kasih sayang yang disalurkan ke tubuhku sangat lah banyak, jadi pelukannya menjadi hangat.
Aku juga berterima kasih pada Chan yang sudah memberiku nasihat dan pengertian yang sangat banyak.
Tak lupa dengan Hyemi eonni dan staff Pledis lainnya, yang terkadang bisa membuat hubunganku dengan Seungcheol oppa manjadi erat.
Lalu Yeonjoo dan Yeri yang terkadang juga bisa menyemangatiku disaat Seungcheol oppa tak ada.
Aku juga sangat berterima kasih dengan pasangan lama, Hyungseob dan Somi. Somi yang membuatku semakin mengerti jika ia masih sayang dan belum bisa move on dari mantannya karena ia sangat mencintai Hyungseob, dan kepribadian Hyungseob yang posesif seperti Seungcheol oppa.
Aku berterima kasih kepada kota Daegu dan Seoul, kota Daegu yang sangat berharga bagiku, dimana aku dan Seungcheol oppa dilahirkan.
Lalu tanggal 26 Mei, tanggal bertepatan dengan debut Seventeen sekaligus tanggal hubunganku dengan Seungcheol oppa dimulai.
Aku juga berterima kasih kepada member Seventeen terutama Mingyu yang sering menggodaku, membuatku semakin mengerti betapa besarnya cinta Seungcheol oppa padaku walaupun Mingyu hanya menggodaku dengan embel - embel 'bercanda'
Aku berterima kasih dengan pembatalan Pesawat ke Daegu kemarin. Yang membuatku mengerti jika 'Kang Hyena masih mencintai Choi Seungcheol, dan Choi Seungcheol juga masih mencintai Kang Hyena'
Aku juga berterima kasih kepada Choi Seungcheol yang sudah masuk dalam kehidupanku, yang membuatku tahu rasa cinta itu bagaimana.
Dan yang terakhir, aku harus berterima kasih dengan kelelahan untuk berhubungan dengan Seungcheol oppa saat itu.
Dimana aku mendapat pelajaran jika berhubungan dengan seorang idol itu susah, lalu mengetahui betapa sibuknya idol terkenal itu.
Dan karena lelah, aku menjadi semakin tahu jika kita bisa lelah dengan hubungan kita, tapi kita tidak bisa lelah dari cinta kita.
Karena orang itu yang sudah mencintai kita selama bertahun - tahun, dan kita pun begitu.
Gamsahamnida....
Thank you for supporting our relationship:)
-fin-
yah end:(
sequel req?⤵
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired » Choi Seungcheol✔
Fanfictionsetiap yang kulakukan pasti ada sesuatu kesalahan, dan pertama, kesalahanku adalah melepaskan kekasihku, tetapi tak apa, sesekali aku akan belajar melalui kesalahanku, kukira cinta ku kepada seorang idol ini terus berkembang -Kang Hyena (OC) kau bis...