-Massage-
Hyungseob menjemputku untuk kesekolah hari ini. Ia yang memintaku untuk mengiyakan permintaannya
Aku tak masalah dengan itu, karena pada dasarnya aku juga membutuhkannya sebagai penenangku.
Bel terkom berbunyi, aku cepat - cepat mengambil tas ku lalu membuka pintu apertement ku.
"Hyena-yya... Annyeong...." sapanya.
"annyeong..." kataku pelan.
"oh? Hyena-yya? Jal jinasseo?" tanya Hyungseob memegang dahiku. (kau baik - baik saja?)
"eoh... Jal jinaesseo..." aku memakai sepatuku lalu berdiri. (ya, aku baik - baik saja)
"wae?" tanyaku setelah aku menyadari Hyungseob yang terus melihatku.
"kau... pucat..." katanya.
"ah... Aku belum sarapan tadi...." bohongku.
"kau yakin akan kesekolah?"
"sudahlah... Tak usah dipikirkan... Ini sudah jam delapan... Kajja..." kataku memegang tangannya lalu pergi keluar apertement setelah mengunci pintuku.
-
"heol. Hari ini sangat panas. Apa nanti akan diadakan upacara?"
"ya... Mungkin..., kau tak kuat? Atau kau mau ke uks saja?"
"eung... Jageum..." (ya.. Sedikit). Aku turun dari motor nya, "geundae gwaenchana.... Kapssida..." kataku menggenggamnya lalu memasuki gedung sekolah (tapi tidak apa - apa, ayo...)
Aku meletakkan tas ku dikelasku yang sudah kosong karena semua murid sudah pergi ke lapangan untuk upacara lalu menemui Hyungseob.
"Hyungseob-ah!" panggilku ketika Hyungseob sedang berbicara dengan teman perempuannya.
"ah? Chagi-ah?!" sapa Hyungseob sambil melambaikan tangan ke-
Tadi ia mengatakan apa?!
Chagi?!
CHAGI?!!
Heol.
Aku langsung saja menemuinya.
Ternyata ia sedang berbicara dengan Jung Soora, ya... Dia Jung Soora, primadona sekolah sekaligus mantan Hyungseob yang termasuk Cassanova sekolah.
"Soora-yya... Berhantilah meminta maaf padaku dan mengajakku untuk kembali padamu.... Aku sudah mempunyai yeochin"
"nugu? dia? Kang Hyena?! Cih" ia menunjukku.
"eung... Dia, ya... Murid pintar disini"
Soora menatap lebar kearah kami berdua, "kau lebih memilih murid beasiswa dari pada aku?"
"yaaa!" hampir saja aku menamparnya tetapi Hyungseob mencegahku.
"lebih baik kau perbaiki nilaimu daripada menungguku untuk kembali, aku juga tak akan kembali padamu..."
"ah... Tetapi aku masih tak percaya denganmu... Kau itu namja tampan dan kaya, dan dia? Dia sepertinya tak usah dijelaskan karena satu sekolah juga sudah tahu karena dia murid beasiswa"
"kau tak percaya?" tanya Hyungseob.
"lebih baik kau kembali denganku lagi, Seob-ah"
"aku sudah mempunyai yeochin, Soora-yya...."
"yeochin?!! Seperti dia??! Mempunyai yeochin seperti dia saja bangga." Soora tertawa, atau lebih tepatnya menertawaiku dan membuatku muak dengan perilakunya.
"kajja chagi-ah..." kataku merangkul tangannya, dan membuat Hyungseob tidak mempunyai keseimbangan, karena aku pendek dan dia tinggi.
"n-ne... Kajja...." balasnya.
Aku melepaskan rangkulan tanganku setelah kami sudah tiba di lapangan, "mianhae..." kataku membungkuk sembilan puluh derajat tiga kali.
"aku juga minta maaf..." kata Hyungseob juga mambungkuk.
Aku pun berjalan kearah barisan dimana kelas XII-IPS 1 berada.
Ya, itu kelasku XII-IPS 1, dan Hyungseob berada di kelas XII-IPA 1.
Dan sekedar tahu, Hyungseob adalah ketua organisasi di sekolah.
"Hyena-yya?! Kau dari mana saja?!" tanya Yeonjoo. "dimana jas mu? Kau tidak membawanya?"
"jas?! Untuk apa?!"
"nanti akan ada pengumuman lomba IPS saat pertengahan upacara, dan bukannya yang mengikuti lomba harus membawa jas?"
"ah.. Iya... Kau membawa jas?"
"tidak"
"lalu kemana dasimu?! Kau tidak membawanya? Bagaimana jika ada razia?!" lanjut Yeonjoo.
"ah... Sudahlah... Biarkan saja..."
"lalu jika Hyungseob mengambilmu dan menghukumu bagaimana?"
"aku tidak peduli"
"tapi kau pucat-"
"biarkan saja"
"aku khawatir denganmu" gumam Yeonjoo.
Tak lama kemudian, datanglah Yeri ke barisan kami untuk merazia kelas kami yang tidak memakai atribut lengkap, karena Yeri juga termasuk bagian organisasi sekolah.
"Hyena-yya? Dimana dasimu?"
"ah itu... Ada di tas, aku lupa mengambilnya"
"jika kau berdiri disitu, tidak apa - apa kan?" tanya Yeri menunjuk barisan yang ada di tengah lapangan, yaitu barisan untuk siswi tidak memakai atribut lengkap.
"ne, gwaenchanha..."
"kau yakin?"
"eung"
Aku berjalan menuju ke tengah lapangan, yang didampingi oleh Hyungseob itu.
Hyungseob yang melihatku pun pergi kearah barisan kami, atau lebih tepatnya ke Yeonjoo.
Aku tahu ia pasti terkejut melihatku karena tidak memakai dasi, tapi ia tak bisa menolongku karena ia ketua organisasi sekolah.
Upacara sudah dimulai setengah jam, aku yang berada di barisan paling ujung pun menghentakan kakiku pelan.
Kepalaku pening.
Astaga tolong aku.
Seungcheol oppa... Dowa juseyo... (tolong aku)
Bukan - bukan.
Hyungseob-ah... Tolonglah aku... Kepalaku pening sekarang.
Entah darimana ia mengetahui isi pikiranku, ia sudah berada di sebelahku saat ini.
"pakailah ini" katanya menyerahkan dasi, entah milik siapa.
"bukan miliku, aku tidak apa - apa" kataku.
"ini milikmu, aku mengambilnya di tasmu"
Aku langsung saja menerimanya, lalu memakainya.
Hyungseob menggenggam tanganku, lalu menuntunku ke uks.
Aku tidak memintanya untuk membawaku ke uks.
Astaga, baik sekali.
Aku sempat melewati Jung Soora yang sedang berada di barisannya dan menatapku sangat tajam.
Tiba di uks, aku merebahkan tubuhku. "aku disini saja sendiri, kembalilah ke lapangan" kataku.
"kau yakin tidak apa - apa?"
"eung..."
"aku panggilkan Yeri saja ya?"
Aku menggeleng pelan.
Setelah itu Hyungseob pergi mengikuti upacara lagi.
Drrrrrrt!
From: Seungcheolie❤
Aku baik - baik saja, bagaimana denganmu?tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired » Choi Seungcheol✔
Fanfictionsetiap yang kulakukan pasti ada sesuatu kesalahan, dan pertama, kesalahanku adalah melepaskan kekasihku, tetapi tak apa, sesekali aku akan belajar melalui kesalahanku, kukira cinta ku kepada seorang idol ini terus berkembang -Kang Hyena (OC) kau bis...