Jimin menyipitkan mata, bibirnya terekat satu sama lain karna jengkel. Jimin keluar dari mobil, mendorong dada Jungkook menjauh dari jalannya.
"Wow, si galak Jimin." Jungkook menyeringai. Jimin putar mata.
"Diam."
"Kau berubah banyak."
"Itu karna kau!"
"Senang mendengarnya. Pelajaranku berhasil."
"Pelajaran apa sih yang kau maksudkan dari kemarin?"
Jungkook tersenyum miring. "Belajar mencintaiku."
Jimin mengernyit dan ocehannya keluar secara dramatis. "Kau tidak mengajariku untuk itu. Justru sebaliknya. Kau membuatku membenci dirimu sendiri."
"Kau sendiri yang bilang kalau kita bisa lupakan kejadian waktu itu."
"Ya, kita lupakan tentang itu dan jangan temui aku lagi."
"Kau tidak bisa mendikteku." Jungkook melipat lengannya didepan dada. Menatap Jimin mengintimidasi.
"Aku bukan mendiktemu. Itu yang kuminta untuk orang yang sudah menyakitiku."
"Kau terlalu berlebihan Jimin. Aku sudah bilang beberapa kali padamu."
Jimin memberinya ekspresi wajah, nah, "Kalau begitu jauhi aku, mudah kan."
Jungkook menghela nafas. Pertempuran mulut, Jimin yang paling jago. "Aku mencoba."
"Lantas?"
"Kau tahu, kita bertemu lagi. Sekarang."
Jimin tak tahu Jungkook menelan permintaannya bulat-bulat. Jimin menghargai itu. Dan memang, selama 4 hari ini, Jimin tak pernah bertemu Jungkook dimanapun. Kecuali ia yang menemukan pria itu duluan di bangku tribun sekolah. Itupun hanya melihatnya dari sebrang lapangan. Dia pikir akhirnya Jungkook sadar, kalau Jimin cuma bisa merepotkan. Tapi ternyata, dia mempertimbangkan permintaannya.
"Tapi aku tak bisa. Kau puas?"
"Jungkook, apa yang-"
"Apa yang kubicarakan? Aku tak tahu, oke."
"Kau masih mabuk?"
"Kukira begitu."
"Kau perlu istirahat."
"Ya... denganmu."
Jimin memutar bola mata. Merasa sudah cukup dengan sikap manja pria itu. "Aku perlu kembali bekerja."
"Aku akan istirahat hanya jika kau ikut."
"Jungkook, kenapa kau jadi manja begitu?"
"Itu karna alkohol, ingat?"
"Ya, dan kau manis saat melakukannya." telak Jimin, ingat kalau dia tak suka dipanggil manis.
"Berhenti memanggilku manis. Aku lapar."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOLLOW THE BRAIN || jikook
FanficJimin lapar dengan rasa bahagia yang jarang dicecapnya. @disjikookluvgongrazy start : march 16. end : -