Tak ada yang pernah tahu bahwa kenyamanan datang dari percakapan yang tidak jelas.
Menjadi sosok baru dalam satu lingkungan memang terkadang perlu sedikit perjuangan serta pengorbanan. Begitulah yang dirasakan Ibu satu putra ini. Kiki, begitu biasa dia dipanggil sedang semangatnya membuat menu baru yang akan dia bagikan kepada tetangga-tetangganya.
Sudah sejak pagi dia berkutik di dapur, menyiapkan segala bumbu yang diperlukan sebelum mencampurnya menjadi satu.
Baby Aiz yang kebetulan sedang tidur, membuat Kiki bisa melakukan segala hal dengan bebas. Biasanya yang menghambat pekerjaan seorang Ibu rumah tangga adalah aksi nakal putra putri mereka sendiri. Karena itu ketika ada waktu singkat, benar-benar Kiki manfaatkan.
"Tarammm.. Berhasil juga aku buatnya," ucapnya bahagia, dengan latar belakang dapur yang begitu berantakan.
Hanya bermodal video yang ia tonton di youtube akhirnya masakan berbahan dasar ayam ini berhasil dia masak.
Aroma khas yang tercipta dari masakan spesialnya, ayam tumis bumbu Korea, telah siap dihidangkan. Niat hatinya Kiki akan membagikannya kepada tetangga terdekatnya. Sebagai perkenalan menjadi anggota baru dalam komplek ini. Maklum saja terkadang tinggal di komplek membuat manusianya jarang sekali bersosialisasi dengan para tetangga. Padahal kenyataannya saudara terdekat ketika kita membutuhkan bantuan adalah orang-orang yang tinggalnya di sekitar kita. Tetapi masih banyak saja orang-orang yang jaim hanya sekedar berkenalan lebih dulu.
Setelah segalanya siap, Kiki bersiap akan mengantarkannya ke setiap rumah di sekitarnya.
Sekilas dia melihat tampilan wajahnya di cermin. Pikir Kiki tidak begitu buruk tampilannya. Lagi pula untuk apa dia berdandan rapi. Bila hanya untuk pergi ke tetangga sekitar saja.
Saat langkah kakinya melewati ruang keluarga, dia melihat putranya, Aiz, tertidur pulas di atas kasur lantai dengan gaya khas andalan bayi laki-laki itu.
Sejenak Kiki tertawa. Berulang kali dia memperbaiki posisi tidur Aiz namun tetap saja akan kembali seperti semula.
Apalagi sejak mereka pindah dari apartement ke rumah yang lumayan besar ini, Kiki dan suaminya, Wahid, sengaja membuat ruangan keluarga begitu luas. Bahkan di tengah-tengahnya mereka membuat arena bermain sendiri untuk Aiz, sekaligus tempat untuk bayi laki-laki itu tertidur bila mengantuk.
"Kamu lucu banget sih, Nak. Kalau udah gede bobonya begini juga nggak ya? Kan kasihan istrimu nanti. Masa dikasih pantat begini," tawa Kiki sambil memperbaiki posisi tidur Aiz.
Setelah ia rasa aman meninggalkan Aiz yang masih tertidur lelap, Kiki mulai mengantarkan satu persatu makan untuk tetangga sekitarnya. Setidaknya bagi Kiki, jangan menunggu ditegur dulu oleh orang lain, bila ingin mendapatkan banyak teman.
"Bismillah,"
***
"Yaaaa.. Sebentarrrrrr..." teriak Lila dari dalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAN - 2 (PERFECT FAMILY)
HumorRANDOM PRIVATE. DILARANG KERAS MENYADUR ISI, MENYALIN, MENGAMBIL INPIRASI. TIDAK PUNYA IDE LEBIH BAIK JANGAN MENULIS!!! DARI PADA MENGAMBIL IDE ORANG LAIN _____ Hal biasa yang sering kali terjadi dalam sebuah keluarga. Bila menurutmu berbohong bisa...