35. Kelamnya masa lalu

7.4K 1.3K 53
                                    

Dari komunikasi yang baik, aku belajar tentang banyak hal. Termasuk mengetahui isi hati.

Jika anda tahu jalan yang anda pilih menuju celaka, mengapa anda masih tetap saja berjalan ke sana?

Kata-kata itu sepertinya paling tepat untuk menggambarkan kondisi Karim kini. Setelah ia menceritakan semuanya kepada Lila, tanpa mengurangi satu kejadian pun, akhirnya Karim menuruti saran Lila untuk tetap membantu Ayah angkatnya itu.

Meskipun laki-laki itu pernah menaburkan luka, namun bukan berarti Karim bisa memutuskan hubungan begitu saja.

Apalagi Lila selalu meyakinkan Karim, Ayahnya berada diposisi sekarang bukan karena kemauannya. Dia juga terdesak dengan keadaan. Buktinya ia pernah kembali menemui Ibu angkat Karim untuk memohon maaf atas segala hal yang pernah terjadi.

Karena bagi Lila, setidaknya Ayah masih memiliki itikad baik dalam memperbaiki semua masalah ini.

Lalu saat ia datang ke Ibu Karim, dan meminta tolong agar ia membujuk Karim supaya bisa bergabung di perusahaan, rasa-rasanya semua itu pantas dilakukan. Secara selama ini Karim hidup bersama Ibu angkatnya. Dan tentu saja dengan semua aliran uang dari sang Ayah angkat.

Oleh karena itu, pagi ini Karim telah sampai di depan gedung perusahaan milik Ayahnya yang dikabarkan sedang dalam masa krisis.

Beberapa pemegang saham mencabut saham mereka karena merasa tidak ada pemimpin yang bisa mereka percaya dapat membawa perusahaan ini menjadi lebih baik.

Setelah dipegang oleh adik Karim, memang Karim mendapat kabar jika perusahaan Ayahnya itu tinggal menunggu waktu kehancuran saja.

Semua orang terlihat tidak percaya saat perusahaan yang begitu besar dipimpin oleh laki-laki cacat seperti adiknya Karim.

Karena itulah, dengan berat hati Karim akhirnya menyetujui semuanya.

Dia kini sedang berjalan menuju arah yang ia sendiri tahu akan membuatnya celaka. Tapi anehnya Karim tidak mau berhenti. Semuanya berkat semangat yang Lila ucapkan kepadanya.

Jalan yang kamu pilih sudah benar. Kamu tahu jalan itu terjal dan sulit dilalui. Tapi kamu tetap melangkah ke sana. Karena apa? Karena banyak pelajaran yang akan kamu dapatkan di sana. Dibandingkan kamu memilih mundur atau mencari jalan lain yang menurutmu aman. Aman dalam arti kata, kamu menjadi seorang pengecut atas dirimu sendiri.

Jadi karena semangat dan kata-kata dari Lila, keinginannya untuk berjuang semakin besar. Dia bisa berjalan dengan gagah masuk ke dalam perusahaan besar ini.

Beberapa orang masih hormat padanya. Mengetahui sang pemimpin asli telah kembali.

Karim dengan mantap menekan tombol lift ke lantai di mana ruangan Ayah angkatnya berada. Sebelum ke sini, Ibunya telah berpesan. Jika memang Ayahnya telah menunggu Karim kembali. Meskipun laki-laki paruh baya itu tidak tahu kapan waktu itu akan datang, namun dia yakin Karim akan tulus membantunya. Seperti dulu ketika pertama kali mereka mengangkat Karim menjadi anak.

"Pa... " panggil Karim pada laki-laki paruh baya yang tengah sibuk memandang dunia luar melalui jendela kaca dalam ruangannya.

Tubuhnya berbalik, tersenyum, lalu berjalan menuju meja besarnya.

"Papa tahu kamu akan datang." jawabnya begitu tenang. Seakan beban hidupnya telah terlepas begitu saja.

Karim menggeleng. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Ia masih berusaha membersihkan rasa benci di hatinya. Tapi semakin ia lakukan, semakin tidak bisa.

Tapi sayangnya perjalanannya untuk berjuang sudah sejauh ini. Rasanya tidak mungkin jika ia memilih mundur kembali.

"Ini... " Ayahnya menyerahkan sebuah map berlogo perusahaan besar ini kepada Karim.

PERAN - 2 (PERFECT FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang