#3 Jatuh

9K 598 38
                                    

Jatuh sakit?
jatuh cinta juga sakit dong?

-L

Pemandangan di pojok kantin membuat mereka yang awalnya hanya berniat mengisi perut yang kosong bertambah menjadi ingin mencuci mata pada segrombolan cowok yang saat ini sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Banyak siswa yang menatap sinis dengan pandangan sebal karena merasa benar-benar tidak dianggap bahkan oleh pacarnya sendiri, berbanding terbalik dengan para siswi yang saat ini menatap kagum ke arah objek di sudut kantin yang terlihat memukau.

Bagaimana tidak, disana, di bangku pojok kantin yang memang jauh dari bangku lainnya selalu menjadi markas 4 cowok blesteran yang tampangnya tidak bisa lagi diragukan.

Yang duduk paling pojok dekat lemari pendingin itu Gazza murid kelas XI IPA 3, cowok super dingin dengan segala omongan pedasnya yang menyakitkan ini tidak pernah suka ketenangan hidupnya diusik. Dibalik itu, justru banyak yang tergila-gila saat harus melihat sepasang manik biru miliknya berpadu dengan wajah datar dan bibir merah muda yang tidak pernah tersenyum.

Rambut coklat yang berantakan, baju yang tidak pernah terkancing sempurna, serta seragam yang selalu ditanggalkan begitu saja ketika sedang bermain basket membuat siapapun yang melihat harus susah payah meneguk saliva.

Di sebelahnya, seseorang yang  saat ini sedang memejamkan mata sambil mendengarkan lagu lewat earphone. Sama seperti Gazza, manik mata bewarna hijau yang selalu memandang tajam siapapun itu justru membuat banyak siswi tidak bisa tidur jika sempat bersitatap meski hanya 1 detik.

Marcelleo, cowok kelas XI IPS 3 ini memang tidak sedingin Gazza, hanya saja ia tidak pernah peduli pada siapapun dan apapun, dan satu yang membuat semua orang urung mendekatinya, Marcell benci disentuh. Dengan rambut coklat dan seragam yang tidak pernah rapi seperti biasanya, cowok itu sudah mampu membuat banyak cewek meleleh hanya dengan melihatnya memainkan gitar.

Selain muka datar, Gazza dan Marcell memiliki kesamaan lain, mereka menyukai skate board dan sangat menyayangi keluarganya. Satu yang masih menjadi pertanyaan orang-orang di sekolah ini tentang Marcell, kenapa dia sangat benci jika mendapati kulit orang lain dengan lancang menyentuh kulitnya, meski itu tidak sengaja. Punya alergi atau gimana?

Selain mereka, ada dua manusia aneh lain yang sayangnya hanya menang tampang. Di depan Gazza, cowok berambut pirang dengan kulit pucat yang saat ini sedang asik makan itu bernama Arsen.  Ia adalah cowok kelas XI IPS 3 yang memang paling tengil diantara mereka berempat, hanya pintar dalam pelajaran geografi dan olahraga dengan tingkat malas yang benar-benar tinggi.

Banyak yang bilang bahwa dia manusia dengan otak yang masih disimpan di kulkas dan tidak pernah ingat untuk di pakai ke kepalanya kemanapun ia pergi. Tapi dilain sisi, dia selalu berkata jujur, dengan kata lain apapun yang ada di otaknya selalu ia lontarkan tanpa melalui proses filter terlebih dahulu. Oke cukup. Satu lagi, meski bandel dia selalu masuk dalam peringkat 10 besar, dari belakang.

Terakhir, cowok berambut gelap yang duduk di depan Marcell memang tidak jauh-jauh beda dari Arsen. Teman seperjuangannya dengan tingkah konyol dan mulut lebar yang tidak pernah bisa diam.

Cowok yang selalu terlihat keren di atas alat DJ ini bernama Andrian atau sering dipanggil Rian. Dia mengaku tidak pernah takut dengan apapun, kecuali satu, balon. Menurutnya benda itu benar-benar menyebalkan, lembut namun bisa membuat siapa saja jantungan kapanpun dia mau.

Jika bersama Arsen, Rian tidak pernah bisa menjadi waras, mereka akan menjadi satu kesatuan yang bisa disebut ‘Gila’. Untung saja, dua orang ini dipisahkah oleh pihak sekolah dengan Rian yang ditempatkan di kelas yang sama dengan Gazza, XI IPA 3.

SELEZIONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang