Battle (Part 1)

39 7 0
                                    

"Selamat datang kembali, boys & girls." Rayn membentangkan tangan, mengira mereka akan peduli dengan ucapan selamat datangnya.

"Apa babak kedua hanya ucapan selamat datang ini?" sindir Angga. Dia bersikap menyebalkan semejak Radit menjauhinya, dan itu membuat perhatian Rayn tertuju kepada dia.

"Well.. well.. Bukankah ini Angga, ksatria pilihan Cole yang sama sekali belum menyentuh kekuatan kedua?" jawab Rayn dengan pertanyaan retorik. Dan tentu saja Angga mendiamkan perdebatan yang sia-sia.

"Kali ini, aku akan memberi tahu kalian aturan permainan yang akan dimainkan." Rayn tersenyum licik sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya.

Permainan ini bernama Curiosity Game. Aturan kali ini sangatlah mudah, kalian harus menyentuh salah satu kotak yang tersebar di empat penjuru kota untuk lolos babak ini. Waktu kalian hanya satu minggu saja untuk boleh menyentuhnya.

"Apa ada yang ingin bertanya?" Rayn menyelesaikan penjelasan yang sangat singkat.

"Ah! Radit! Akhirnya orang yang punya keberanian untuk bertanya." Rayn menunjuk ke Radit.

"Aku ingin bertanya, bagaimana jika ada seseorang menyentuh kotak yang sama? Apakah itu termasuk pelanggaran?"

"Hmm, aku tidak memikirkan sampai sejauh itu tetapi kotak yang aku sediakan sangatlah spesial. Masing-masing kotak yang tersedia hanya dapat disentuh oleh maksimal 4 ksatria yang berbeda." jelas Rayn. Dan Radit mengernyitkan dahi seakan tak puas dengan jawabannya.

"Hmm jadi begitu." bisik Radit kepada dirinya sendiri.

"Oh iya! Aku baru ingat satu hal lagi sebagai kejutan. U-um kalo tidak salah, kotak ini akan membagi rahasia terdalam bagi setiap ksatria yang menyentuh kotak yang sama."

"Eh?! Kenapa kau tidak bilang itu daritadi?!" suara Angga sedikit meninggi.

"Hah? Kukira itu tidaklah penting, lagipula kalian tidak punya rahasia,kan?" Semua ksatria memandang satu sama lain seakan mereka curiga kepada sesamanya.

"Baiklah jika tidak ada pertanyaan, pertemuan hari ini telah selesai. Dismissed!" Rayn kemudian menghilang.

"Dasar kelinci kurang ajar. Menyembunyikan detail sampai disaat terakhir." kata Radit dengan kesal sebelum berakhir meninggalkan tempat pertemuan dengan disusul Kirin. Semua yang masih berada di tempat masih mencoba menelan informasi yang disampaikan Rayn.

"U-um, aku tidak paham mengenai pembagian rahasia. Memang apakah sangat berbahaya sekali aturan itu?" tanya seorang perempuan yang terlihat lebih muda untuk seorang anak SMA.

"Kamu memang bodoh jika tidak mengetahui maksud dari babak kedua ini." jawab Drew, laki-laki arogan yang mulai membalikkan badan sambil meninggalkan mereka dengan diikuti kedua orang ksatria lainnya.

"Hei! Apa kau tidak bisa memperlakukan dia dengan baik?!" Angga mencoba membalas tetapi dia sudah menghilang. Tidak hanya Drew, beberapa orang juga kembali dan menyisakan Angga, Nadine dengan perempuan yang terjatuh karena tersenggol ksatria tadi.

"Hah~ tak kusangka. Ada ksatria yang seperti itu. Kau tidak apa-apa?" Nadine mengeluarkan tangan kanannya untuk membantunya berdiri.

Secret Of The LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang