Lelaki itu terbakar birahi
Ia mengutuk keras setiap tetesan hujan yang jatuh malam ini
Tepat pukul dua belas setelah hujan-hujan itu lelah
Dan tak ada lagi yang disisakan oleh langit
Hanya kesepian dan tangisan yang meruak"Kenapa tidak dari tadi hujan ini mati"
Sementara lelaki itu menangis
malaikat-malaikat sibuk tertawa karena lelaki itu tak jadi berbuat dosa-Malam tahun baru 2018, Pekanbaru
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISIKOPAT
PoetryTak pernah cukup kata-kata untuk mencintaimu, biar puisiku saja yang memilikimu lebih dari kenyataan. PEREMPUAN, CINTA DAN LUKA (KUMPULAN PUISI)