Di sisa penghabisan malam
Mimpi ku masih pekat
Hujan di luar beranda belum juga reda
Menjamah aspal kering
Dan tak pernah bosan mengusir pemulung dari jalananPemulung, sejatinya mereka tak pernah takut dengan hujan
Mereka lebih takut pada takdir tuhan
Buktinya, setiap hari
Mereka selalu menakuti diri sendiri
Dengan kata-kata 'besok mau makan apa'Dan aku,
Aku seperti pemulung
Mencintaimu penuh dengan rasa takut
Yang tak pernah mampu kutulis
Sebab,
Takdir tuhan
Tak pernah bisa untuk ku baca
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISIKOPAT
PoetryTak pernah cukup kata-kata untuk mencintaimu, biar puisiku saja yang memilikimu lebih dari kenyataan. PEREMPUAN, CINTA DAN LUKA (KUMPULAN PUISI)