Bingkai foto yang tergantung di dinding kamar
Dengan retakan sepanjang alis mata
pada kacanya
Sepasang sepatu kesayangan di laci meja
usang tak lagi terpakai
Juga asbak kosong
kehilangan tuannya
Yang pulas tertidur pada kenyataanSegala pernak-pernik pengantar pergimu
Segala pernak-pernik pemantik rinduku
Segala pernak-pernik penyulut sesalkuAyah,
Aku ingin memelukmu
Bahkan lebih erat dari keyakinan
Aku rindu...
Engah tawamu
Berat tarikan napasmu
kepulan asap rokokmu yang memenuhi ruanganBegitu dalam tebuk di hati selepas pergimu
Berkunjunglah dalam bunga tidur lain waktu
Pamerkan tawa bebasmu di surga
Ceritakan aku bait-bait palsu pengantar tidurku
Ceritakan aku tentang Tuhan
Dan seberapa besar sayap-sayap malaikatKehilangan adalah rindu yang paling duka
Saat tangis pecah
Aku tak bisa lagi merangkai kata
Yang ku eja hanya namamu
yang disempurnakan doa
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISIKOPAT
PoesíaTak pernah cukup kata-kata untuk mencintaimu, biar puisiku saja yang memilikimu lebih dari kenyataan. PEREMPUAN, CINTA DAN LUKA (KUMPULAN PUISI)