1 - detik awal

3.9K 342 18
                                    

—Aletha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


—Aletha

—Aletha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



2017

Ekspektasi tertinggi gue selama liburan kenaikan kelas kemarin gak jauh dari hasil keyakinan terhadap mantan wali kelas.


"Kelas kalian tetap."


Dan bagi manusia asosial semacam gue, gue rasa hal itu sangat patut untuk disyukuri.

Gak perlu kenalan sama orang baru.

Gak perlu mengalami fase mati kutu di satu dua hari pertama.

Cuma ekspektasi gue dihancurkan begitu aja pas ngeliat salah satu papan pengumuman yang hanya dihalangi oleh tiga perempuan entah siapa lainnya dan menemukan chairmate gue diletakkan di kelas yang berbeda dengan gue.

Mau nangis.

Berita baik yang gue dapatkan hanya berupa salah satu temen main gue ada yang juga masuk XI IPS 2. Iya, cuma satu.

Cuma yaudahlah, mungkin Tuhan memang menyuruh gue biar lebih bersyukur.

"Tha, lo aja yang pindah ke sini!"

Gue langsung ngelirik arah tunjukan dia, salah satu bangku dengan posisi dua terbelakang di kelas.

"Gak belakang banget apa, Leen?"

"Enggak, ngapain juga depan-depan."

Dan bagai kerbau yang dicucuk hidungnya, gue berakhir nurut. Semacam mau gak mau karena takut Aleena berakhir ngebatalin ajakannya dan gue harus nyari chairmate lainnya, itu sama aja mimpi buruk.

Dari awal naruh tas di meja ini, gue juga udah menerka pasti di sekeliling gue nanti bakal dipenuhi sama populasi laki-laki yang banyak, mungkin dua per tiga dari jumlah laki-laki kelas kayak dulu pas kelas sepuluh.

Pas itu gue dan chairmate lama gue, Keara, cuma bisa menggerutu. Nyuruh mereka diem biar bias ngafalin berbagai pengertian sosiologi yang sebenernya gak akan mereka gubris.

IPS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang