37 - pangsit

474 93 19
                                    







Q: IPS 2 itu ceritanya panjang banget, bener-bener seperti daily life anak SMA. Yang kalian baca sekarang ini bahkan kelas 11 pun belum selesai.

Lantas, kalian mau IPS 2 sampai chapter berapa?






Lantas, kalian mau IPS 2 sampai chapter berapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



—Aletha

"Kalau misalnya gue ikutin terus, emangnya dia enggak bakal risih apa, Ka?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau misalnya gue ikutin terus, emangnya dia enggak bakal risih apa, Ka?"

Apartemen Arka sore itu cuma diisi oleh gue dan dia. Anja yang memang enggak tinggal di sini juga mengaku enggak bisa nyusul, lagi jalan-jalan sama temen-temennya katanya. Gue sendiri kadang suka bingung sih kenapa nyokap dan bokap Arka berani ngasih apartemen sendiri buat dia sebagai hadiah 17 tahunnya, enggak tau ya kalau anaknya liar banget?

Well ... yes, gue kalau lagi berantem, suka ngatain dia PK yang padahal, sebenernya sih dia cuma main sama cewek-ceweknya doang.

Cewek-ceweknya.



"Kalau lo ngikutinnya nyebelin mah risih."

"Terus enaknya gimana?"

Pandangan Arka yang awalnya masih terpusat pada layar televisi dan drama Koreanya itu langsung nengok gue sekilas, pandangannya kayak terusik, sebel gitu.

"Lo udah nanya itu dari tadi, Ra."

"Tapi gue belom—"

"Gue udah jawab semuanya."

Ish, punya saudara gini banget apa?

Gue langsung meluruskan arah duduk gue kembali, menghadap ke arah TV yang menampilkan entah siapa gue enggak kenal. Ruangan bercat gading yang entah kenapa suka keliatan remang-remang padahal punya balkon yang mengarahkan kamarnya ke pada gedung-gedung Kota Jakarta.



"Lo perlakuin dia kayak biasa aja sih, paling juga entar juga balik biasa lagi."

Kalimat Arka itu yang mengantarkan gue ke titik saat ini selama tiga hari berturut-turut, yaitu gue yang memutar badan ke arah Rayyan yang sudah kembali duduk di belakang gue. Rayyan yang kayaknya lagi nonton film lewat iflix kayak biasanya.

IPS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang