26 - chrysanthemum

546 102 3
                                        

—Aletha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



—Aletha

Hari Rabu kali itu berjalan kayak biasanya, gak ada yang peduli juga sama tanggal 14 Februari yang mungkin di luaran sana, orang-orang sibuk mempersiapkan sesuatu di hari kasih sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Rabu kali itu berjalan kayak biasanya, gak ada yang peduli juga sama tanggal 14 Februari yang mungkin di luaran sana, orang-orang sibuk mempersiapkan sesuatu di hari kasih sayang.

Yang gue tau, seharusnya perempuan yang siapin sesuatu. Kayak yang gue lakuin sekarang pas di totebag gue berisi kotak kue berukuran kecil yang gue beli kemarin malam.

Walaupun yang mendominasi pikiran gue bukan itu.



Tiga tahun lalu, seorang laki-laki dari kelas 9 ngasih coklat secara tiba-tiba.

"Hari ini gue ulang tahun."

"Terus?"

"Boleh minta hadiah?"

Gue yang masih kelas 8 saat itu hanya mengangguk. Beberapa hari kemudian, Kak Regan meminta gue untuk jadi pacarnya, gue mengiyakan.



Dua tahun lalu, gantian gue yang ngasih Kak Regan coklat dan tepung juga air yang gue olah jadi sebuah kue. Hadiah ulang tahunnya yang ke-16 pada saat itu dan gue memberikannya di depan rumahnya. Gue juga masih ingat pas gue mencium pipi berlesung itu, panasnya muka gue, manisnya tawa dia. Saat itu dia udah masuk salah satu SMA terbaik di Jakarta Selatan, jurusan IPA. Sedangkan gue masih berjuang untuk UN, Kak Regan jadi salah satu orang yang sangat supportive dan ngasih berbagai advice untuk gue. We was the happiest couple alive, we thought.



Satu tahun lalu, gue sadar ada beberapa hal yang gak sama di antara gue dan Kak Regan. Seperti dia yang menganggap menutupi dan memanipulasi omongan itu biasa aja atau dia yang menganggap gue terlalu tertutup bagi seorang siswa sekolah favorit di kawasan Jakarta Selatan itu. Kita masuk ke SMA yang sama lagi, tapi gue gak pernah merasa kalau kita berada di tempat yang sama.



Dan tahun ini, hanya ada laki-laki yang bergerak garang-gusuk hanya untuk membenarkan posisi tidurnya di meja belakang gue.



Sebenernya enggak salah. Everyone knows that everything that has a beginning has an end. But those memories cant erase themself, masih ada bayang-bayang tentang dia di dalamnya.

IPS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang