Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bgm: rizky febian ft. aisyah aziz indah pada waktunya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— Aletha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada beberapa hal yang berbeda setelah gue memutuskan untuk pergi dari mobil Rayyan dan pergi dari GOR di hari itu. Gue enggak akan menangisi (lagi) kenyataan kalau Rayyan akhirnya beneran ngejauhin gue ataupun menyalahkan diri sendiri yang udah begitu bodoh seperti orang gila, tapi rasanya memang lebih sedih pas gue tau kalau Rayyan enggak lagi berada di belakang gue.
Alih-alih berada di kursi kedua dari belakang seperti biasanya, Rayyan malah pindah ke kursi paling depan yang memang sering banget kosong karena itu tempat duduk Si Atlet sekolah yang kerjaannya keliling dunia untuk lomba. Memang Si Atlet ini duduknya sendirian, jadi Rayyan juga duduk sendirian sampai akhirnya dia manggil Athalla (inget kan?) buat duduk di sebelah dia.
Tapi ya seharusnya sadar diri aja. Gue yang minta putus, jadi sebenarnya sih enggak seharusnya gue sekarang misuh-misuh meminta dia untuk kembali ke tempat semula. Ke tempat di mana dia yang bisa melihat punggung gue, bukan gue yang bisa melihat punggung dia yang ditutupi sama kepala dua temen lainnya.
"Terus gue harus gimana?"
"Ya, gak tau? Kan gue udah bilang, jangan aneh-aneh!"
