16 - burger

992 163 53
                                    

glad to know that you guys love it!

so ... enjoy?

ini bakal saaangat panjang, hampir 3k words? semoga kalian gak bosen.

and i hope it wont break you apart.






— Aletha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Aletha

Jam Sosiologi kali ini mengajak gue untuk melambungkan pikiran lebih jauh dan jauh lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jam Sosiologi kali ini mengajak gue untuk melambungkan pikiran lebih jauh dan jauh lagi.

Gurunya gak dateng, seperti biasa. Seakan-akan ngasih gue cukup waktu untuk memikirkan lebih lanjut siapa pengirim surat-surat yang sudah ada tujuh amplop itu.



Tadi pas gue balik ke kelas, gue ketemu Bian di deket koridor menuju tangga. Hanya dia sendiri, mungkin juga baru balik dari masjid.

"Nanti pas pulang sekolah lo buru-buru gak, Tha?"

Gue lantas menggeleng, "enggak sih. Emangnya kenapa?"

"Pengen nanya aja."


Kan, mulai gak jelas lagi. Ini Bian loh?


Mungkin dia bisa baca ekspresi gue karena setelah itu dia hanya ketawa, nunjukin deretan gigi rapinya.

"Nih, ada surat. Dibaca ya, sayang tulisan gue."

"Kayak bagus aja tulisan lo." Jawab gue sambil ketawa.

Ini bentuk pertahanan diri sih sebenernya. Karena pikiran gue kembali melalang buana, gue takut bakal nunjukin ekspresi bodoh. Sebuah ide yang jelas gak bagus banget. Apalagi ini Bian, bisa diolok-olok sampe lulus.

"Yang penting isinya."

"Iya deh iya. Makasih ya, Bi!"

"Nanti pas balik harus yang cantik ya, Tha."

Udah gak peduli gue, Bi. Maaf-maaf aja deh, udah mumet nebak-nebak.

Tapi isi suratnya manis,



IPS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang