ini bakal saaangat panjang, hampir 3k words? semoga kalian gak bosen.
and i hope it wont break you apart.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— Aletha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam Sosiologi kali ini mengajak gue untuk melambungkan pikiran lebih jauh dan jauh lagi.
Gurunya gak dateng, seperti biasa. Seakan-akan ngasih gue cukup waktu untuk memikirkan lebih lanjut siapa pengirim surat-surat yang sudah ada tujuh amplop itu.
Tadi pas gue balik ke kelas, gue ketemu Bian di deket koridor menuju tangga. Hanya dia sendiri, mungkin juga baru balik dari masjid.
Mungkin dia bisa baca ekspresi gue karena setelah itu dia hanya ketawa, nunjukin deretan gigi rapinya.
"Nih, ada surat. Dibaca ya, sayang tulisan gue."
"Kayak bagus aja tulisan lo." Jawab gue sambil ketawa.
Ini bentuk pertahanan diri sih sebenernya. Karena pikiran gue kembali melalang buana, gue takut bakal nunjukin ekspresi bodoh. Sebuah ide yang jelas gak bagus banget. Apalagi ini Bian, bisa diolok-olok sampe lulus.