3 - Pelukan Hangat

11.3K 734 18
                                    

Kakashi berhenti di tepi sungai setelah ia berhasil kabur dari Shinobi Amegakure itu.
Ia menurunkan tubuh Sakura dari dekapannya dan membaringkan tubuh kaku itu di tanah.

Kakashi berjalan ke pinggir sungai untuk membasuh wajahnya.

"Akhh." Ringisnya saat ia rasa luka di lengannya seperti tersengat listrik ketika ia siram dengan air.

Ia menahan sakit di lengannya. Lalu melirik Sakura yang masih tidak sadarkan diri.

Tak lama, hujan turun membasahi setiap langkah daerah itu. Kakashi menggapai tubuh Sakura, menggendongnya untuk mencari tempat berteduh.

Dari kejauhan, pria itu dapat melihat goa yang tak terlalu besar. Ia mempercepat larinya. Sampailah dia di dalam goa itu.

Ia menurunkan tubuh mungil itu dengan posisi duduk dan punggungnya bersandar di dinding goa. Pria itu dapat melihat cukup jelas bahwa pakaian Sakura cukup basah. Begitupun dengan pakaiannya.

Kakashi ingin membuat api dalam goa itu, tapi teringat bahwa tidak ada kayu maupun ranting di sekitarnya. Ia mengurungkan niatnya. Kalaupun harus mencarinya di luar, kemungkinan besar, kayu di luar pasti akan basah.

Kakashi menyerah untuk memikirkan api unggun sebagai penerang sekaligus penghangat untuknya dan Sakura.

Berbicara tentang gadis itu, Kakashi kembali ke sisi Sakura dan mengecek suhu tubuh gadis itu.

"Nghh.." lirih gadis iru setengah sadar.

"Kau sudah sadar?"

Sakura mengerjap-ngerjapkan matanya agar mendapat kesadaran lebih. Tapi, hal pertama yang ia rasakan adalah, dingin.

Dinginnya udara goa itu saat hujan. Pakaiannya sedikit basah membuat dingin itu semakin menusuknya.

"Dingin."

Tanpa perlu dikomando, Kakashi melepas rompi jouninnya dan memakaikannya ke tubuh Sakura.

Rompinya juga basah, setidaknya tidak terlalu basah dan dapat menghangatkan gadis itu dari hawa dingin yang menusuk.

Sakura menarik Kakashi hingga tidak ada lagi jarak diantara mereka. Kakashi sedikit tersentak saat Sakura menariknya lebih dekat ke sampingnya. Ia dapat mencium aroma cherry yang menyeruak dari tubuh gadis itu.

Sakura menyandarkan kepalanya di atas dada bidang Kakashi. Mendekap pria itu agar dapat menghangatkan tubuhnya dari terpaan angin dingin dari hujan diluar sana.

"Sakura?" Panggil Kakashi dengan suara serak. Ia sedikit risih saat Sakura memeluknya dan menyandarkan diri di dada bidangnya.

Tidak ada jawaban dari gadis itu. Kakashi melirik wajah yang telah dewasa itu. Sakura bukan lagi anak umur 16 tahun yang pernah ia latih bersama kedua rekannya yang lain, Naruto dan Sasuke.

Ia sadar, Sakura makin cantik. Berbeda saat gadis itu masih berumur 16 tahun, gadis itu sudah beranjak dewasa dan banyak perubahan dari dirinya.

Kakashi membalas dekapan Sakura. Merebahkan kepalanya di atas kepala gadis itu.

Seperti ada perasaan bergejolak dalam dirinya saat Sakura memeluknya. Entah perasaan aneh apa itu. Tapi ia menepis perasaan itu dengan mengistirahatkan tubuhnya juga sambil menghangatkan tubuh mungil itu dalam dekapannya.

.
.

Matahari barusaja berada di atas kepalanya saat ia baru sampai di depan goa itu setelah menemui para ANBU yang berjaga di perbatasan.

Pria itu tidak langsung masuk. Ia hanya melihat Sakura masih tidak sadarkan diri disana. Apakah benturannya sangat keras sapai gadis itu belum juga sadar?

Ia berbalik, mencari pohon yang teduh dan tak jauh dari goa itu untuk melakukan rutinitas wajibnya setiap hari. Membaca buku icha icha paradise karangan Jiraiya, salah satu dari tiga sannin Konoha yang terkenal.

Ia membuka buku berwarna oranye itu dan mulai membaca dari halaman ke halaman dengan tenang.

"Astaga, musuh!" Teriak seseorang. Pria itu tak lagi fokus dengan bukunya. Ia melirik ke dalam goa dan mendapati Sakura sedang berdiri dengan posisi berjaga-jaga, tangan kanannya memegang kunai dan tangan kirinya mengepal.

Kakashi terkikik geli melihat tingkah Sakura yang terkejut saat ia sadar dan ingatan terakhirnya adalah saat gadis itu dikepung oleh musuh.

Yang membuat pria itu tidak bisa menahan tawanya adalah, ekspresi Sakura yang was-was dan sangat tajam. Padahal tidak ada musuh disekitarnya.

Tersadar dari semua yang terjadi saat Kakashi menertawainya, ia langsung menurunkan kunainya dan mencerna apa yang terjadi padanya.

"Bersiaplah, kita akan kembali ke Konoha." Kakashi memberi intruksi. Ia kembali fokus membaca buku kesayangannya itu.

"Musuhya? Shinobi Amegakure, mereka.. mereka dimana? Kenapa kita bisa disini?" Sakura coba mengingat apa yang terjadi padanya terakhir kali.

"Aku pingsan? Kakashi-sensei, kau tidak apa? Dimana mereka sekarang?" Sakura terus menyerbu Kakashi dengan banyak pertanyaan yang ia lontarkan.

Kakashi memutar matanya bosan. "Kita sudah aman sekarang. Aku juga sudah menemui para ANBU di perbatasan."

Sakura mengambil tempat di samping Kakashi. Ia ikut menyandarkan dirinya di bawah pohon rindang itu.

"Gomenne, aku mungkin merepotkanmu saat tidak sadarkan diri." Sesal gadis itu. Ia menundukkan kepalanya menyesal. Ia seharusnya tidak selemah itu. Tapi, chakranya benar-benar terkuras habis melawan shinobi Amegakure yang kalah banyak dengannya.

Sakura memainkan ujung rompi jounin yang ia kenakan.

Sakura mengernyit bingung, sejak kapan dia memakai rompi jounin? Dia kan tidak memakai rompi ini saat pergi menjalankan misi ini.

Gadis itu melirik Kakashi yang masih sibuk membaca buku yang menurutnya sangat tidak patut dibaca itu.

"Kenapa aku bisa memakai rompimu?" Tanya Sakura.

Kakashi menurunkan bukunya. Ia menatap kosong ke depan tapi pikirannya berputar kembali saat mereka terkena hujan kemarin.

"Kemarin hujan dan kau kedinginan. Jadi, aku meminjamkanmu."

"Kau pasti juga kedinginan. Maafkan aku, sensei."

Kakashi menggeleng pelan, "Tidak." Jawabnya singkat, padat, dan tidak jelas-menurut gadis itu.

Kakashi merasakan semburat merah di wajahnya saat mengingat Sakura memeluknya dan ia membalas pelukan gadis itu. Hingga ia terbangun saat pagi dan terkejut saat tangan kekarnya mengelilingi pinggul gadis itu.

Kakashi dan Sakura akhirnya kembali ke Konoha. Mereka terus melompat dari satu pohon ke pohon yang lain.

Kakashi memimpin. Pria itu hanyut dalam pikirannya dalam perjalanan ke Konoha.

"Ini misi pertama kita setelah beberapa tahun tidak bertemu." Sakura membuka pembicaraan diantara mereka.

"Yo."

"Aku senang bisa menjalankan misi denganmu."

"Kau masih sama seperti tiga tahun yang lalu." Ucap Kakashi.

Sakura mendengus kesal. Ia tahu kalau Kakashi sedang menyinggungnya karena kalah sampai tak sadarkan diri.

"Aku menghargai pujianmu, sensei." Sakura memberi penekanan pada setiap katanya.

.
.
.

T B C

(n) jadi, umur Sakura dan yang lainnya itu sekarang 19 tahun.

Kalau di komiknya, Sasuke dan Naruto meninggalkan desa saat berumur 12 tahun (kalau ga salah), nah di ff yang aku buat ini umur mereka 16 tahun saat meninggalkan desa. Jadi, umur mereka sekarang, menginjak 19 tahun.

*dont like dont read ^^
*tolong jangan bully saya 😥

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang