Dear, My Family (REVISI)

CHAPTER 9

09. Other Side.

***

Author Pov (Point Of View)...

Albert : Lis, kamu kenapa gak              sekolah?

Elisa menghela napas pelan, saat ponselnya berdering pelan—menandakan ada pesan yg masuk—dari Albert. Dengan sengaja dia tidak menjawab pesan itu. Gadis itu memang sengaja tidak sekolah untuk sementara waktu ini. Mungkin sekitar 1 minggu. Karena selain dia harus memulihkan tubuhnya, dia juga harus kembali bersembunyi. Karena mungkin Arka sudah dapat melacaknya.

Elisa beralih ke ponselnya yg lagi-lagi berdering.

Mr. Bos

Adalah Id Caller yg tertera di layar ponsel itu.

"Hallo," Tanpa ba-bi-bu Elisa langsung saja menerima dan menempelkan ponsel itu ke telinga kanannya.

"Lis, bisa kau datang ke Markas?"

"Baik. 20 menit lagi saya sampai."

Setelah panggilan singkat itu, Elisa langsung saja mengambil sweater panjang berwarna hitam bergaris putih, lengkap dengan jeans hitam dan sebuah topi serta masker berwarna abu-abu.

Setelah itu dia melangkah, pergi keluar dari Apart miliknya.

***

"APA?!" Kontan Elisa memekik kaget dengan mata yg membulat sempurna.
Apa-apaan misinya kali ini? Elisa merutuki misi yg didapatnya kali ini.
Bagaimana tidak, dia harus 'Menjaga' Supermodel E'Liza. Ya, Elisa harus menjaga kembarannya sendiri besok, dalam pekerjaannya yg harus dilakukan di Amsterdam dan Transylvania.

Damn! Oh, ayolah. Dari sekian banyak model, kenapa Elisa harus menjaga Eliza? Rasanya agak tidak nyaman mengingat hanya dia sendiri yg ditugaskan.

"Lalu Milly, dan G twins—Gilbert dan Galbert—memiliki tugas apa?"

"Oh, mereka sedang libur," dengan santainya August mengatakan itu tanpa peduli Elisa yg mendelik kesal ke arahnya.

Elisa menatap August tajam, "Apa maksudnya ini? Kau memberiku libur 2 hari sedangkan mereka mendapatkan libur lebih dari itu? Oh ayolah, kau tak boleh pilih kasih seperti itu, Mr. Augus"

"Wow... Santai. Setelah misi ini selesai kau akan kuberikan waktu libur tambahan 1 minggu."

"Tapi, kenapa harus aku?"

"Karena kau yg berpotensi dan menjadi agent perempuan yg sedang free . Selain itu, memangnya kenapa kau sebegitu kerasnya menolak misi ini? Kau seperti bukan Elisa, yg biasanya langsung menerima misi tanpa penolakan berarti."

Kini Elisa bungkam. Tak bisa menjawab perkataan Mr, August yg telah berhasil mengalahkannya.

Dengan terpaksa dia menerima misi itu, dan langsung pergi setelah memberi hormat kepada Mr. August sebagai formalitas.

Di lain sisi...

Kini Arka dan Azriel sedang berhadapan tanpa berniat membuka mulut. Mereka sedang di dalam kamar Azriel—sang anak sulung.